webnovel

Chapter 116

Setelah berjalan sedikit lebih jauh melalui jalan-jalan kota aneh ini, Luffy tiba-tiba berhenti, mengejutkan Zoro dan Robin.

Ketika dia berhenti, guntur yang keras bergemuruh di atas kepala dan langit mulai gelap. Robin dan Zoro tidak tahu apa yang terjadi, tetapi mereka berdua yakin akan satu hal ... Luffy marah.

Luffy kemudian menoleh ke kiri dan menatap ke bar yang bernama 'Pub and Pies' dengan mata dingin. Tanpa berkata apa-apa, dia berbalok dan mendorong pintu bergaya saloon (coboy) dan memasuki bar. Keheningan muncul di dalam bar ketika Luffy masuk, dan semua orang memperhatikan kehadirannya, namun, Luffy tidak memperhatikan orang-orang yang duduk di seluruh bar.

Sebaliknya, tatapan Luffy tertuju pada seorang pria yang agak gemuk duduk di bar makan kue. Luffy berjalan ke konter bar dan memandangi bartender dengan ekspresi dingin di wajahnya sebelum dia berbicara.

"Beri aku segelas wiski on the rock," ucap Luffy dengan suara monoton, yang menyebabkan lelaki gemuk yang duduk di sebelah kanannya membeku begitu dia mendengar suara Luffy. "Dan juga, bawakan sake untuk di pendekar pedang dan segelas anggur merah untuk wanita itu," tambah Luffy.

Sejak Luffy tiba di konter bar, ia tidak melihat ke arah pria di sebelah kanannya sekalipun, tetapi observasi haki mengatakan kepadanya semua yang perlu dia ketahui.

"Ini dia," ucap sang bartender sambil meletakkan ketiga minuman itu di depan mereka. Mereka bertiga mengambil minuman mereka masing-masing dan meminumnya. Ketika Luffy meneguk wiskinya, pria yang duduk di sebelah kanannya dengan tenang berdiri dan mulai menyelinap pergi. Luffy meletakkan gelas kosongnya di atas meja dan berbicara dengan suara dingin.

"Pergi ke suatu tempat … Teach," ucap Luffy sambil menengok dari balik bahunya ke arah pria gendut yang mencoba menyelinap pergi.

Pria yang sekarang bernama Teach itu berhenti di tengah langkahnya dan perlahan berbalik untuk menghadapi Luffy dengan ekspresi yang sedikit khawatir di wajahnya.

"Lu, hei, bagaimana kabarmu," Teach bertanya dengan tertawa gugup dan mulai berkeringat sedikit.

"Aku tahu apa yang kau lakukan, Teach," ucap Luffy sambil berbalik. "Oh, maafkan aku. Maksudku, aku tahu apa yang kau lakukan ... Blackbeard?" ucap Luffy, menyebabkan Zoro menyadari siapa pria di depan mereka, sementara Robin terdiam kebingungan. Sebelum Teach dapat membalas Luffy, pintu bar ditendang terbuka oleh sekelompok bajak laut.

"Aku mendengar bajak laut terkenal datang dan memberikan semacam tontonan di pelabuhan," ucap kapten yang berasal dari sekelompok bajak laut yang baru masuk. Luffy mengabaikan kehadiran mereka dan terus berbicara dengan Teach.

"Kau melanggar aturan tidak tertulis di atas setiap kapal bajak laut," ucap Luffy kepada Teach. "kau membunuh sesama anggota kru mu, temanmu," ucap Luffy sambil mengambil beberapa langkah ke arah Teach.

Zoro meletakkan tangannya di atas pedangnya dan mengawasi kelompok yang baru saja memasuki bar, kalau-kalau mereka mencoba sesuatu, sementara Robin memilih waktu ini untuk berbicara dengan bartender, mencoba untuk mendapatkan beberapa informasi darinya.

Kelompok bajak laut yang baru saja memasuki bar tidak begitu senang diabaikan oleh sekelompok Rookies.

"Hei!" Teriak kapten dari bajak laut itu. "Aku berbicara denganmu," teriaknya dengan marah, menyebabkan Luffy dan Teach memandangnya dengan alis terangkat ke atas.

"Pergilah, Nak," ucap Luffy sambil menatap pria itu. "Tidak bisakah kau melihat orang dewasa sedang berbicara. Bagaimana kalau kau dan temanmu bermain bajak laut di tempat lain saja," ucap Luffy sebelum mengalihkan perhatiannya kembali ke Teach.

Ketika Luffy mengatakan itu, orang-orang di bar tersentak kaget ketika mereka mendengar Luffy mengusir kelompok bajak laut itu dengan mudah.

"Apakah dia tidak tahu siapa itu," ucap seseorang di dalam bar.

"Itu Bellamy 'the Hyena,' dia memiliki Bounty 55 juta Beriies di kepalanya," ucap yang lain.

"Well, itu seharusnya sudah bisa diduga," ucap seorang wanita acak. "Topi Jerami memiliki Bounty 200 juta berry di kepalanya, jadi dia jelas lebih kuat," ucap perempuan itu, menarik perhatian Zoro dan Robin saat mendengar Bounty Luffy.

Bellamy mulai benar-benar kesal. Pertama, dia diabaikan oleh rookie baru pencari sensasi, dan sekarang orang tiba-tiba memanggilnya lemah. Itu adalah kesabaran terakhirnya, Bellami menarik tinjunya kebelakang, menyebabkan semua bagian lengannya mulai dari pergelangan tangan hingga sikunya berubah menjadi pegas.

Bellamy kemudian menembakkan tinjunya yang bertenaga pegas ke depan, lurus ke arah Luffy yang dengan tenang menangkap tangannya dan dengan sedikit usaha.

"Aku tidak akan memperingatkanmu lagi, bocah," ucap Luffy sambil berbalik dan menatap Bellamy yang sangat terkejut. "Enyahlah," ucap Luffy sebelum melepaskan kepalan tangan Bellamy dan mengalihkan perhatiannya kembali ke Teach.

"Karena aku menghormati pak tua Shirohige, aku berjanji tidak akan membunuhmu," ucap Luffy pada Teach, yang menyebabkan Teach sedikit lebih rileks, sementara mata semua orang di dalam bar melebar saat mendengar nama Shirohige.

"Tapi aku tidak mengatakan apa-apa tentang tidak menghajarmu," tambah Luffy dengan nada dingin, menyebabkan ekspresi panik muncul ke wajah Teach. Sebelum Teach bisa bereaksi, Luffy menghajarnya sehingga mengirimnya terbang langsung menembus dinding bar.

Luffy kemudian berbalik dan berjalan kembali ke konter bar dan mengeluarkan kantong kecil berisi uang, kemudian melemparkannya ke arah bartender. "Itu seharusnya cukup untuk semuanya, termasuk kerusakan," tambah Luffy.

"Hei, kapten," panggil Zoro, menarik perhatiannya. "Rupanya kau mendapat Bounty baru," ucapnya sambil menunjuk dinding di sebelah kanan Luffy. Ketika Luffy menoleh, dia melihat poster buronan barunya bersama dengan poster Zoro.

"Hmm, tidak sebanyak yang kuharapkan," ucap Luffy sambil menatap poster itu. "Dan apakah kau tidak melihat itu, kau juga mendapat Bounty. Bagus," komentar Luffy sebelum tangannya tiba-tiba terangkat ke udara dan menangkap kepalan tangan yang familiar.

"kau tidak mempelajari apa pun, huh?" Luffy bertanya sambil berbalik dan menatap Bellamy yang marah. "Ingin tahu hal lucu tentang pegas (per)," ucap Luffy sambil menatap bajak laut itu. "Mereka bekerja secara dua arah," ucap Luffy sebelum menarik lengan Bellamy sedikit menyebabkan bajak laut itu terbang ke arahnya.

Luffy hanya memiringkan lengannya sedikit sehingga wajah Bellamy menabrak siku Luffy. Saat wajah Bellamy menghantam siku Luffy, ia menjadi sedikit linglung. Luffy melepaskan lengannya dan mencengkeram kepala Bellamy.

"Lain kali apabila kukatakan padamu untuk enyah," ucap Luffy sambil membalik gelas wiski di atas meja. "Kau segera enyah," ucap Luffy sebelum membanting wajah Bellamy ke bagian bawah gelas hingga meja bar itu hancur.

"Bellamy!" teriak seorang pria dengan mantel putih dan kacamata hitam, sambil mengeluarkan dua parang dan menyerbu ke arah Luffy. Sebelum dia bisa sampai kepada Luffy, Zoro mencegatnya dan menebasnya tepat di wajahnya, menyebabkan pria itu jatuh ke tanah menjerit dan mengalami pendarah berat.

"Maaf, kapten ku tidak menerima sampah," ucap Zoro sambil menyarungkan pedangnya.

"Apakah kau mendapatkan informasi yang kita cari?" Luffy bertanya sambil menatap Robin.

"Ya, pria bernama Cricket itu tinggal di sisi lain pulau ini," ucap Robin, menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengurus Teach, setelah itu kita bisa pergi," ucap Luffy, sambil mulai berjalan ke arah di mana dia menerbangkan Teach. Luffy berjalan melalui lubang di dinding dan menemukan tumpukan puing, tetapi di sana tidak ada Teach.

Luffy menggeram dengan frustrasi, menyebabkan kilat dan petir menjadi gila di langit di atas pulau Jaya. "Dia pergi," ucap Luffy dengan suara marah.

"Jangan khawatir, Kapten," ucap Robin berusaha menenangkan Luffy. "Kita akan menyusulnya cepat atau lambat, tetapi untuk sekarang kita harus mencari lelaki bernama Cricket sebelum Log Pose merekam medan magnet pulau ini," ucap Robin, menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya dan mulai berjalan pergi.

Ketika ketiganya tiba kembali di kapal, Luffy tidak berbicara dengan siapa pun, dia berjalan langsung ke singgasananya dan duduk sebelum menuangkan segelas wiski untuk dirinya sendiri.

"Ada apa dengannya?" Sanji bertanya sambil menatap Luffy.

"Ceritanya panjang," balas Zoro sebelum berbalik ke arah Robin. "Jadi, kemana kita akan pergi?" Zoro bertanya.

"Atur jalan kita ke sisi lain pulau ini," ucap Robin kepada Nami. "Cricket tinggal di sana," tambahnya, menyebabkan sang navigator menganggukkan kepalanya.

'Ini semua salah bocah bernama Bellamy itu,' pikir Luffy pada dirinya sendiri. 'Lain kali jika aku melihatnya, dia akan menyesal,' pikir Luffy ketika Going Merry keluar dari pelabuhan dan mulai berlayar ke balik pulau.

ตอนถัดไป