webnovel

Chapter 113

** Kembali dengan Luffy **

Sudah dua hari semenjak para Straw Hat meninggalkan pulau. Sejak itu tidak ada apa-apa selain cuaca bagus dan pelayaran yang mulus untuk mereka semua. Mereka memiliki beberapa pertemuan dengan marine dan beberapa bajak laut lain, yang dengan mudah diurus oleh para kru dan dengan senang hati menambah persediaan mereka.

Selain pertemuan itu, para kru menikmati waktu relaksasi mereka. Luffy saat ini sedang berdiri di dek belakang Going Merry, memandangi laut biru yang jernih. Kru lainnya tersebar di seluruh kapal, sedang melakukan kegiatan mereka sendiri-sendiri. Saat Luffy menikmati pemandangan, sesuatu jatuh dari langit dan mengenai topi jeraminya, menarik perhatiannya.

"Huh?" ucap Luffy sambil melihat ke mana benda itu jatuh, lalu menyadari bahwa itu adalah serpihan kayu.

"Apakah itu hujan?" Luffy mendengar Zoro bertanya ketika serpihan-serpihan kayu yang lebih banyak mulai berjatuhan.

"Tidak mungkin, ini bukan hujan," ucap Sanji sebelum semua orang memutuskan untuk melihat ke atas. Ketika mereka semua melihat ke atas, mereka semua melihat sesuatu yang mengejutkan mereka.

"Well, itu menarik," ucap Luffy ketika melihat apa yang tampak sebagai bagian dari kapal jatuh dari langit. "Itu terlihat seperti ... oh shit!" seru Luffy sambil menatap galleon raksasa yang jatuh dari langit.

"Hah!?" seru seluruh kru secara bersamaan ketika mereka menatap kapal yang jatuh ke arah lokasi yang cukup dekat dengan Merry.

"Ahhhhhh!" semua orang berteriak ketika kapal semakin dekat dan lebih dekat ke permukaan air.

"Luffy lakukan sesuatu!" Teriak Nojiko sambil menghindari puing-puing yang jatuh.

"Apa yang harus aku lakukan dengan itu !?" Luffy balas berteriak, tidak tahu harus berbuat apa. Luffy bisa mengirisnya menjadi dua, tetapi itu mungkin akan membuat situasi menjadi lebih buruk. Dia juga bisa meledakkannya, tetapi hasil yang sama akan menimpa mereka.

"Ahhhhhh!" Mereka terus berteriak ketika bagian galleon jatuh tepat di belakang Going Merry menyebabkan gelombang sangat besar terbentuk. Merry terombang-ambing ke segala arah akibat gelombang yang dihasilkan.

"Pegangan pada sesuatu di sekitar kalian!" Teriak Zoro sambil memegangi pagar dek belakang. "Dan apa pun yang terjadi jangan lepaskan!" tambahnya dengan suara panik.

"Kenapa ada kapal yang jatuh dari langit !?" Nami bertanya sambil memegangi tiang utama.

"Aku tidak tahu," jawab Luffy sambil menggunakan kekuatannya untuk menambatkan dirinya ke dek.

"Lihat ke atas, kurasa pestanya belum selesai!" Sanji berteriak ketika dia mendongak ke langit dan melihat masih banyak puing yang berada di udara. "Mereka akan segera sampai ke bawah!" Sanji berteriak.

"Kemudi! Putar kemudi!" Nami berteriak sambil memandang Zoro.

"Kemudi tidak akan bekerja di ombak seperti ini!" Zoro balas berteriak. "Luffy, kau harus melindungi kapal! Merry tidak akan bertahan dari puing-puing itu!" Zoro berteriak sambil menatap kaptennya.

"Baik," balas Luffy dengan anggukan, sebelum dia berbalik dan melihat ke atas dengan ekspresi datar di wajahnya. Luffy kemudian menarik tangan kanannya ke belakang dan mengarahkannya ke langit sebelum dia berteriak.

"El Thor!" teriak Luffy ketika tinjunya memukul ke udara, ke arah puing-puing yang jatuh. Kemudian dari tangannya muncul energi petir besar yang melesat lurus ke langit membakar puing-puing yang akan jatuh ke kapal.

Energi petir besar raksasa itu menghasilkan cahaya putih terang yang bisa dilihat berkilo-kilo meter jauhnya di lautan terbuka. Butuh sekitar lima menit agar puing-puing yang tersisa habis terbakar, tetapi begitu semua menjadi abu, seluruh kru masih berdiri di dek utama, mencoba memproses apa yang baru saja terjadi.

"Bisakah seseorang menjelaskan kepadaku mengapa sebuah kapal aneh jatuh dari langit?" Nami bertanya sambil melihat ke arah semua orang di depannya, sebelum pandangannya mengunci pada Luffy.

"Jangan lihat aku," ucap Luffy sambil mengangkat tangannya. "Itu peristiwa yang sangat aneh bahkan untuk Grand Line," tambahnya, sementara Robin mengangguk setuju. "Namun, apakah mungkin...," ucap Luffy sambil berjalan dan menatap ke arah langit.

'Apakah mungkin ada pulau langit di atas kami?' Luffy bertanya pada dirinya sendiri.

"Oh tidak!" Nami berteriak dengan suara panik, yang membuat Luffy keluar dari dalam pikirannya.

"Ada apa, Nami?" Sanji bertanya sambil melihat ke arah navigator mereka.

"Log pose ku rusak," Balas Nami sambil melihat log pose yang diikat ke pergelangan tangannya. Ketika Luffy mendengar itu kepalanya langsung menengok ke arah Nami dengan kecepatan luar biasa dengan ekspresi khawatir di wajahnya.

"Apa?" Luffy bertanya sambil menatap Nami.

"Benda ini rusak," balas Nami sambil mengangkat Log pose nya agar bisa dilihat Luffy. "Benda ini menunjuk ke langit," tambah Nami, menyebabkan Luffy menghembuskan nafas lega.

"Oh, terima kasih Tuhan," respon Luffy dengan suara lega, yang menyebabkan Nami menatap Luffy dengan ekspresi marah di wajahnya.

"Kenapa kau malah lega !?" Nami berteriak sambil menatap Luffy. "Log pose kita rusak dan sekarang kita terdampar di sini, di tengah-tengah Grand Line!" Nami berteriak, menyebabkan Luffy menatapnya dengan ekspresi dingin di wajahnya, yang membuat Nami sedikit tersentak kaget.

"Pertama, Log posenya tidak rusak," ucap Luffy mengejutkan Nami. "Dan kedua, jika memang rusak itu akan menjadi tanggung jawabmu karena kau adalah navigator kapal ini," tambah Luffy dengan dingin.

"Mr. Kapten benar," sahut Robin berusaha mengalihkan perhatian Luffy dari Nami. "Log pose itu tidak rusak, itu hanya menangkap medan magnet dari sebuah pulau dengan tarikan magnet yang kuat, dan jarum dari Log pose mencerminkan itu," tambah Robin menyebabkan semua kru memandang Robin dengan aneh.

"Jika jarum mengarah ke langit ... maka itu berarti ..." Robin terdiam sambil melihat ke atas ke langit.

"Kau benar," sahut Luffy menarik perhatian mereka semua. "Itu menunjuk ke salah satu Sky island," ucap Luffy, menyebabkan semua mata mereka melebar.

"Mereka benar-benar ada?" Robin bertanya, yang dijawab Luffy dengan anggukan. "Aku hanya mendengar cerita tentang mereka. Tetapi aku tidak pernah mengira bahwa itu benar-benar ada," ucap Robin dengan suara heran sambil melihat ke langit.

"Jangan konyol," sahut Nojiko, sambil melihat ke arah Luffy dan Robin. "Tidak mungkin ada pulau di langit," katanya menyebabkan Luffy dan Robin tertawa kecil.

"Sudah kubilang, logika tidak bisa digunakan untuk menjelaskan Grand Line," ucap Luffy sambil menatap krunya. "Tidak hanya ada sebuah pulau di atas kita, tetapi juga lautan," tambah Luffy, mengejutkan mereka semua.

"Tidak mungkin," kata Nami sambil mendongak.

"Aku masih bingung," tambah Sanji, menyebabkan Luffy tertawa kecil.

"Kalian semua sudah pernah menaiki awanku sebelumnya, aku tidak mengerti mengapa kalian sulit mempercayai ini," balas Luffy sambil tertawa.

"Apakah kau tahu pulau langit mana yang berada di atas kita?" Usopp bertanya.

"Tidak, mereka bergerak secara terus menerus sehingga tidak mungkin untuk mengetahuinya," jawab Luffy, sebelum senyum mulai merayap di wajahnya. "Sepertinya perhentian kita berikutnya adalah Sky Island!" ucap Luffy sambil sedikit menaikkan volume suaranya.

"Yeaahh!" Teriak Usopp dan Chopper dengan gembira.

"Ummm, bagaimana kita bisa sampai ke sana?" Tanya Chopper, menyebabkan senyum menghilang dari wajah Luffy.

"Ada dua cara dari apa yang aku ingat," ucap Luffy dan mulai berpikir. "Salah satunya naik ke Summit of High West, tapi itu mungkin akan menyebabkan beberapa dari kita mati," ucap Luffy dengan santai, menyebabkan semua krunya menjadi pucat.

"Cara lain adalah dengan menggunakan Knock up Stream, cara itu jauh lebih aman," tambah Luffy, membuat mereka menghela napas lega.

"Dan dimana knock up stream ini?" Nami bertanya sambil menatap Luffy.

"Aku tidak tahu," jawab Luffy dengan mengangkat bahunya, menyebabkan mereka semua jatuh ke dek.

"Kenapa kau bisa tidak tahu ?!" mereka semua berteriak / bertanya pada saat yang bersamaan.

"Aku biasanya langsung terbang ke sana," jawab Luffy.

"Kalau begitu, terbangkan saja kami ke atas sana," ucap Zoro, menyebabkan semua orang mengangguk.

"Pertama, itu curang," balas Luffy, menyebabkan mereka berkeringat. "Kedua, aku tidak bisa mengangkat seluruh kapal ini. Kau pikir aku siapa, Shirohige?" Luffy bertanya dengan nada kesal.

"Jadi, bagaimana kita bisa sampai ke sana?" Nami bertanya, menyebabkan Luffy meletakkan jarinya di dagunya dan mulai berpikir. Matanya melirik kesana-kemari mencari sesuatu yang akan memberikan petunjuk bagaimana mereka dapat menemukan Knock Up Stream.

"Aku tau," ucap Luffy ketika matanya berhenti di puing-puing kapal yang perlahan-lahan mulai tenggelam ke dasar lautan. "Kita akan mencari klue di puing-puing itu sebanyak yang kita bisa sebelum tenggelam ke dasar lautan," ucap Luffy sambil menunjuk ke kapal yang mulai tenggelam.

"Itu masuk akal," sahut Robin sambil mengangguk. "Kapal itu tampaknya bukan kapal bajak laut, jadi kita harus mencari catatan kapten atau sesuatu seperti itu," tambah Robin, dan Luffy menganggukkan kepalanya, menandakan setuju.

"Well, tunggu apa lagi?" Luffy bertanya sambil memandangi anak buahnya. "Jika kau bukan pemakan Devil Fruit, menyelamlah dan periksa kapal itu!" Luffy memerintahkan, menyebabkan mereka segera bersiap-siap untuk pergi ke kapal yang tenggelam.

Nami mendengus dan menggerutu saat dia berjalan menuju tepi Going Merry. "Siapa tahu, mungkin ada harta karun di dalam kapal itu," ucap Luffy dengan seringai sambil menatap Nami. Segera setelah Nami mendengar itu dia langsung melompat dari kapal dan mulai berenang menuju puing-puing.

ตอนถัดไป