"Tidak, mungkin hidungmu saja yang sedang bermasalah," kilah Steven datar, menyembunyikan raut wajah paniknya.
Dengan sigap Steven menutup pintu mobil dan berjalan cepat mengelilingi kap mobil. Lalu, ia mendaratkan bokongnya di kursi kemudi tanpa sedikit pun menoleh pada sang istri yang tampaknya masih keheranan.
"Hey, Sayang, Hidungku sama sekali tak bermasalah," protes Angel tidak terima.
Namun, Steven memilih membungkam mulutnya dan tak ingin membalas perkataan Angel. Bisa-bisa wanita itu kian menaruh rasa curiga terhadapnya.
Steven langsung saja menyalakan mesin dan melajukannya menuju rumah berada. Dirinya terus berfokus ke arah jalanan, seakan menganggap kehadiran Angel hanyalah sebuah batu.
Angel mendengus kesal, lagi-lagi dirinya diabaikan.
Meskipun seperti itu, ia mendekati sang suami dan menyenderkan kepalanya di bahu Steven. Memejamkan kedua matanya, mencari sebuah kenyamanan yang dapat mengantarkan dirinya ke alam mimpi selama di perjalanan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com