Fathan setelah melihat pesan dari Yera, ia langsung bersiap. Tadi, ia makan dan bersih-bersih terlebih dahulu dan sekarang baru melihat pesan itu. Fathan melajukan motornya menuju rumah mertuanya. Selang beberapa menit, ia sampai di depan rumah itu. Ia langsung mengetuk pintu.
"Assalamualaikum Bunda,"
Kemudian Aila membuka pintu. "Waalaikumussalam, masuk Than,"
Fathan menyalimi Bunda sebelum masuk. "Yera di mana Bun?"
"Tadi di kamar, samperin aja sana."
Fathan mengangguk. "Makasih Bun,"
Fathan melangkah menaiki tangga, menuju kamar Yera. Ia mengetuk pelan. "Ra,"
Tidak ada balasan. Fathan kembali mengetuk pintu. "Ra, gue masuk ya?"
Fathan membuka gagang pintu. Tak dikunci. Ia langsung terdiam, melihat pemandangan dua orang yang tidur di ranjang. Kayak lihat masa depan. Fathan tersenyum kecil, memasuki kamar Yera tak lupa menutup pintu. Fathan menghampiri
Yera yang tertidur pulas. Ia mengusap kepala Yera lalu menciumnya. "Miss you." ucap Fathan. Jujur, Fathan sangat rindu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com