"Nggak usah menghindar dari aku, bisa
nggak? Kita perlu bicara. Jangan malah
lari-larian begini, Tha. Aku mau masalah
kita selesai," tutur Bara dengan napas
berat, membuat Athania lantas mendengus
kasar sebagai balasan spontan. Gadis itu
bersedekap dada, terdiam sejenak dengan
ekspresi tak senang. Sebelum kemudian
menghela napasnya panjang-panjang.
Baiklah, Athania kalah. "Mau bicara apa?"
tanyanya kemudian.
Alih-alih menjawab, pemuda itu meraih
lengan Athania, menariknya ke arah
halaman belakang sekolah. Keduanya
saling melirik satu sama lain, berdiri
dengan canggung, sebelum kemudian Bara
mendekap tubuh gadis di hadapannya
dengan erat. "Maafin aku," lirihnya. "Iya,
kamu bener. Aku nyembunyiin suatu hal
yang penting dari kamu, yang seharusnya
kamu berhak tahu dari awal. Maaf, Tha.
Waktu itu aku cuma belum mau cerita
tentang hal tersebut sama kamu."
Athania berdecak kasar. "Udah gitu
doang?" Gadis itu menghembuskan
napasnya, mencoba bersabar diri dan tidak
Support your favorite authors and translators in webnovel.com