webnovel

Sebuah Alasan

Gadis itu menatap lelaki di hadapannya

dengan malas sebelum akhirnya

membuka kotak obat di pangkuannya,

mengambil sebuah salep antiseptik dan

kasa steril. Ia menangkup wajah lelaki

di hadapannya tersebut, memperhatikan

dengan saksama luka di sudut bibir dan

memar pada rahang serta pelipis yang

tampak memprihatinkan.

"Ini udah dikompres pake es batu?" tanya

Athania seraya menyentuh memar di

rahang Bara.

Bara menggeleng cepat. "Belum."

Gadis itu kembali menyeleksi satu

persatu wajah Bara, mencari memar yang

mungkin tak dilihatnya. "Memarnya cuma

ada di rahang sama pelipis? Nggak ada

yang lain lagi?" tanyanya pada Bara.

Lelaki itu mengulum bibirnya tipis,

melirik ke bawah. "Ada, di perut,"

sahutnya santai.

Athania melirik ke arah perut Bara

sepersekian detik, sebelum kemudian

mengalihkan tatapannya ke arah lain.

Ia menghela napas panjang. Beranjak

ke arah meja untuk mengambil ice

bag compress, lantas meraih ponsel

yang tergeletak di ranjang UKS untuk

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter