Berulang kali alis Deinandara tampak
berkerut seiringan dengan suara sepasang
perempuan di meja seberang yang
semakin lama kian nyaring. Fokusnya
sekarang benar-benar diinterupsi oleh
suara kekehan kedua perempuan tersebut.
Untuk kesekian kalinya, Andara melirik ke
meja seberang, matanya menatap jengkel
saat mendapati kedua perempuan itu
tengah bermain catur sembari bergosip
ria.
"Denger-denger, seluruh murid SMA
Pionir Darma Wijaya dibikin gempar
hanya karena satu orang. Athania Binar
Bratadikara? Well, gue udah terlalu sering
denger nama dia seliweran di koran lokal
atau majalah ternama," ucap salah satu
perempuan di meja samping tersebut.
Andara kontan terdiam kaku, tangannya
yang sudah siap memindahkan bidak
catur seketika terhenti. Gadis itu entah
kenapa mulai gemetar.
"Cuma ya, gue masih nggak ngerti kenapa
orang-orang segitu hebohnya. Sebab
menurut gue, hanya karena Athania jenius
dalam banyak bidang termasuk catur dan
Support your favorite authors and translators in webnovel.com