Kotak Pensil

"Brokolii!" Cristal memanggil lebih keras. Dia sudah menahan kesal saat panggilan yang ratusan kali dia keluarkan tidak digubris.

Panggilan yang satu itu ternyata terlalu keras, mampu membuat satu kelas termasuk guru di depan menoleh pada Cristal.

"Ada masalah Cristal?" Hany bertanya sambil menurunkan sedikit kacamatanya, melihat Cristal yang mendadak tegang.

"I-ini, Bu. Saya manggil Langit tapi dianya tuli."

Beberapa bisikan keras langsung mendominasi keadaan kelas. Cristal bisa melihat semua orang di sana melihatnya terang-terangan dan seolah-olah Cristal ini adalah penjahat yang perlu dieksekusi. Tatapan mereka menyeramkan, seperti mengatakan jika Cristal ini sedang melakukan kesalahan yang besar. Tapi Cristal tidak tahu kesalahannya apa.

"Apa?" suara Langit yang rendah itu kini menghentikan semua aktivitas, sontak seluruh pasang mata tertuju padanya dan Cristal.