"sudah, lebih baik jangan bahas masalah kak Ali lagi. Kita semua juga sudah ikhlas bukan? Jadi berhenti untuk membahasnya lagi dan lagi, tidak akan baik kita membahas seseorang yang sudah tiada. Ayo! Kita makan malam dulu," ucap Fatimah mengingatkan.
Ira dan Laras mengangguk setuju dengan perkataan Fatimah, sedangkan yang lain hanya diam tanpa mau berkomentar. Akhirnya orang-orang itu pun bangkit dari duduk mereka dan melangkah menuju ke ruang makan, kecuali Fatimah yang membantu Ali bangkit.
"Kamu bisa bangun? Ayo aku bantu!" kata Fatimah menawarkan.
Ali sudah merasa lebih baik, bahkan rasa pusing di kepalanya mulai memudar karna pelukan Fatimah tadi. Ali merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam pelukan wanita itu, seakan-akan pelukan Fatimah adalah obat terbaik dari kegelisahan hatinya.
"Aku bisa, tapi bantu aku berjalan. Takutnya pusingnya kembali," jawab Ali apa adanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com