webnovel

Chapter 322

Raga dan caca berjalan ke sebuah restoran dengan sebuah canda gurau. Candaan itu cukup berlangsung lama, sampai-sampai mereka berdua melihat Papah Wijaya, sedang mengobrol dengan seseorang.

Karena terlihat obrolan santai. Kedua orang itu berjalan mengendap-endap berniat ingin mengagetkan. Tapi, bukan Wijaya yang kaget, tetapi Caca dan Raga lah yang kaget, ketika mendengar arah pembicaraan mereka berdua.

Caca dan Raga saling lirik, mereka berdua lebih memilih diam terlebih dahulu untuk mendengarkan apa kelanjutannya, supaya tak salah paham. Mata mereka bertemu, ketika lawan bicara Wijaya memberitahu lewat tatapan matanya. Sempat terdiam beberapa saat, lalu terdengar helaan nafas yang keluar dari bibir Caca.

"Ada yang bisa jelasin lebih jelasnya?" Caca bertanya, dengan nada lelahnya.

"Ini ga seperti yang kalian berdua dengar," Wijaya menjawab, tetapi tampaknya Caca hanya mengedikan bahunya acuh mendengar kata itu.

"Terus apa?" Tanya Caca kembali.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป