Gadis itu mendadak diam tak bersuara, tiba-tiba ia mengingat kejadian setahun lalu. Alysa merasa de javu dengan kejadian yang sedang ia alami malam itu. Seperti saat dimana Raka dan Dirgan bertengkar, dan dimana itu yang menyebabkan kehancuran hubungan asmara dan persahabatan gadis itu di mulai. Kedua laki-laki itu saling berdekatan, menatap tajam satu sama lain. Hati Alysa semakin tak tenang.
Tangan gadis itu gemetar, ia ingat jelas kejadian pada malam itu. Gadis itu melangkah mundur dengan perlahan, tubuhnya kini sudah menyentuh pintu rumah. Tiba-tiba saja gadis itu terpojok duduk di lantai. Tangan Alysa memegangi kepalanya, pandangannya sudah bukan menatap kedua laki-laki didepannya lagi. Matanya berkaca-kaca, raut wajahnya tak bisa di artikan kenapa. Tangannya kuat-kuat menekan kepalanya. Mata Alysa terpejam, gadis itu menenggelamkan kepalanya pada kaki yang bertumpu.
"Jangan berantem, gue mohon." Teriak gadis itu dengan lantangnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com