Ia sangat kenal senjata pusaka itu. Bahkan dulu, puluhan tahun lalu, ia hampir saja mampus di tangan senjata tersebut.
Pedang Dewa Naga!
Tidak salah lagi, itu pasti Pedang Dewa Naga yang merupakan salah satu senjata pusaka terkuat urutan kedua setelah Cakram Raja Akhirat.
Seluruh tubuh si Tangan Garuda bergetar hebat. Antara takut dan marah, semuanya bercampur menjadi satu. Untuk beberapa lama, orang tua itu tidak mampu melakukan tindakan apapun.
Ia hanya berdiri menatap ke arah Pegang Dewa Naga.
Di posisi lain, Zhang Yi sendiri masih tetap berada di tempatnya. Tangan kanan memegang erat pusaka itu. Saking eratnya, sampai-sampai otot hijau di punggung tangan dapat dilihat dengan jelas.
Matanya berkilat tajam. Setajam ujung mata pedang yang saat ini ia genggam.
"Bersiaplah untuk mampus, Tangan Garuda," katanya dengan nada kereng berwibawa.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com