webnovel

Melukai Hati Chrystal

"Tunggu! Berhenti di sana! Hei!!! Kubilang berhenti! Jangan jadi pengecut! Apa kau berusaha menghindariku?" perintah Chrystal kepada Fengli.

Chrystal tidak sengaja bertemu dengan Fengli ketika dia keluar dari rumah. Ketika mata mereka saling bertemu, Fengli langsung memalingkan matanya dan berpura-pura tidak melihat keberadaan Chrystal di sana. Fengli kemudian berbalik dan berjalan menjauhi Chrystal.

Ketika Chrystal melihat tingkah Fengli yang sengaja mengacuhkannya, Chrystal pun langsung berlari ke arahnya. Menyadari Chrystal sedang mengejarnya, Fengli pun semakin mempercepat langkahnya. Bahkan Fengli hampir bertelopartasi untuk menghindari Chrystal. Akan tetapi, Fengli tidak jadi melakukannya karena Chrystal langsung menghentikan Fengli.

Fengli langsung terhenti ketika Chrystal memintanya untuk berhenti. Jarak antara Fengli dan Chrystal saat ini berdiri yaitu berjarak 2 meter kurang lebih. Chrystal menghentikan langkahnya dan berhenti mengejar Fengli ketika Chrystal merasa Fengli mendengarkan perintahnya.

"Apa kau sengaja menghindariku? Kau merasa bersalah? Katakan sesuatu dan berbaliklah!!!" bentak Chrystal sekali lagi.

Kemudian Chrystal pun mulai berjalan menghampiri Fengli yang berdiri di hadapannya. Fengli tetap terpaku dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Sedangkan Chrystal sekali lagi berhenti di jarak sekitar 50 cm diantara mereka berpijak.

"Berbaliklah!!! Aku mohon katakan sesuatu kepadaku! Sebuah penjelasan, dan bukan permintaan maaf." cetus Chrystal.

Chrystal melanjutkan langkahnya dan mendekat ke tempat Fengli berpijak. Fengli tetap terpaku, terhening diam tanpa beranjak. Kali ini jarak antara mereka hanya beberapa inchi saja. Chrystal kembali berhenti di jarak sekian dekatnya.

Posisi Fengli tetap memunggungi Chrystal dan tidak bergerak sedikitpun. Chrystal lalu memeluk tubuh Fengli dari arah belakang. Chrystal berharap Fengli dapat memeluknya kembali. Meski dia tidak mengatakan apapun ataupun memberi penjelasan, Chrystal hanya ingin Fengli berbalik memeluknya. Dengan begitu, Chrystal tidak akan terlalu berfikir panjang tentang perasaannya kepada Fengli.

Meski Fengli tidak memiliki perasaan apapun kepada Chrystal, Chrystal hanya ingin Fengli menunjukan sikap seriusnya kepada Chrystal. Sebelumnya Fengli berjanji akan belajar mencintai Chrystal dan bersikap baik kepadanya, meski Fengli sendiri tahu jika dia tidak memiliki perasaan semacam itu.

Kata-kata manis yang diucapkan oleh Fengli sebelum dia menikahi Chrystal membuat Chrystal jatuh cinta tanpa alasan dan mencintai Fengli tanpa alasan. Meski Chrystal sendiri tahu jika Fengli adalah seorang makhluk tak berperasaan dan tidak akan memiliki perasaan apapun kepada Chrystal. Akan tetapi, Fengli telah mengatakan jika dia akan berusaha mencintai Chrystal dan bersikap baik kepadanya. Yang Chrystal butuhkan saat ini bukanlah hati beku milik Fengli, melainkan pembuktian dari perkataannya sebelumnya. Hanya itu yang ingin Chrystal pastikan dari Fengli.

"Tidak ada yang ingin kukatakan kepadamu." ucap Fengli dengan dinginnya.

Kemudian Fengli melepaskan pelukan erat Chrystal dan berlalu pergi meninggalkan Chrystal seorang diri. Chrystal pun hanya bisa melihat punggung Fengli yang semakin menjauh pergi meninggalkannya.

Airmata Chrystal sudah tak dapat dibendung lagi. Kekecewaan dalam Dirinya telah merajai hatinya. Chrystal mendongakkan kepalanya menatap langit cerah siang berwarna biru. Chrystal berharap dengan melakukan hal itu, tangisannya akan tertahan dan tidak jadi pecah. Akan tetapi, usahanya sia-sia.

Chrystal sudah tidak bisa lagi membendung kuatnya air bendungan yang tumpah karena bendungan tak lagi kokoh. Airmata Chrystal pada akhirnya mengalir dan tak dapat dibendung kembali olehnya.

Chrystal menundukkan kepalanya dan membiarkan butir-butir intan permata menjatuhkan pipinya. Mata yang berkaca-kaca telah memecahkan kacanya. Pecah kaca tersebut melukai netra Chrystal dan melukai iris mata Chrystal. Buka. lagi tangisan bawang yang pedih di mata. Akan tetapi, sebuah tangisan yanh digambarkan seperti mata yang ditusuk oleh pecahan kaca.

Sakit! Mata dan hati Chrystal terasa sakit seperti pecah kaca tersebut merobek-robek mata dan hatinya. Tidak bisa digambarkan lagi dengan kata-kata, betapa tersakitinya Chrystal saat itu. Satu-satunya harapan yang ia pegang teguh tiba-tiba menghianatinya dan mulai sirna seperti pandangan mata Chrystal yang maksimum dari kejauhan Fengli meninggalkannya.

Chrystal berteriak sekencang-kencangnya untuk melampiaskan amarah dan kesedihannya. Kedua sendi lutut Chrystal tiba-tiba melemah dan membuat Chrystal terjatuh ke atas tanah bumi. Chrystal tak ingin terlihat lemah, ia pun kembali bangkit. Akan tetapi, Chrystal sudah tidak sanggup untuk berdiri.

Chrystal bangkit dan hanya bisa berjongkok. Hanya itu satu-satunya cara Chrystal bertahan agar ia tidak terlihat lemah. Chrystal mengalungkan kedua lengannya memeluk kedua kakinya. Kemudian Chrystal menangis dengan menundukkan wajahnya. Keningnya menyentuh kedua pahanya, dia menangis sehari-jadinya di atas putaran bumi sendiri.

Chrystal merasa seakan-akan dunia dan waktu telah berhenti seperti waktu di dunia tiga elemen yang tidak pernah berputar. Akan tetapi, harapannya hanyalah harap seharap harahap. Bumi adalah dunia yang berputar, karena berbentuk bulat pepat. Berbeda dengan dunia tempat tinggal Chrystal. Dunia tiga elemen yang berbentuk datar dan tidak menagalami perputaran waktu sedikitpun.

Chrystal merasa sekan-akan bumi tidak menerima kehadiran dan keberadaannya. Dia merasa kedatangan jauh-jauh ke bumi untuk bertemu dengan suaminya adalah sesuatu yang konyol jadinya.

Chrystal hanya ingin Fengli berbalik dan balas memeluknya. Meski dia tidak menjelaskan apapun, Chrystal hanya ingin Fengli berbalik dan memeluknya. Dengan begitu, Chrystal masih bisa merasakan keperdulian Fengli atasnya. Akan tetapi, Fengli tidak berbalik sedikitpun.

Fengli tidak berbalik, apalagi memeluk balas Chrystal. Fengli malah melepaskan pelukan erat Chrystal dan mengucapkan kata-kata sederhana, tapi membuat Chrystal sangat terluka. Kata-kata Fengli sekan-akan menyuruh Chrystal untuk bunuh diri saat itu juga.

Apa memang selalu seperti ini? Seorang pria lebih suka menyakitkan hati seorang wanita dibandingkan memberikan sedikit perhatian yang para wanita butuhkan?

Apakah seorang pria lebih suka mengatakan kata-kata pedih yang sekan-akan menyuruh mereka para wanita bunuh diri? Mereka lebih banyak mengatakan kata-kata yang menyakitkan dibandingkan menyuruh para wanitanya menunggunya.

Menunggu, seorang wanita paling ahli dalam menunggu. Mau seratus tahun atau ribut tahun, jika seorang pria menyuruh wanita menunggunya, mereka pasti akan menunggu sampai pria yang dia cintai kembali dan memeluknya. Apa mengucapkan kata tunggu aku lebih sulit daripada mengucapkan kata-kata yang menyakitakan?

Chrsyatal hanya berharap Fengli dapat memberikan penjelasan dan meminta Chrystal menunggu sampai urusan Fengli selesai. Jika tidak bisa seperti itu, setidaknya Chrystal ingin Fengli berbalik memeluknya. Hanya itu saja yang Chrystal inginkan. Tetapi, bukan hanya tidak melakukan keduanya, Fengli malah mengucapkan kata-kata yang sangat menyakiti hati Chrystal.

'Tidak ada satupun yang ingin dikatakan'

Tidak ada satupun kata-kata yang ingin dikatakan Fengli kepada Chrystal, yang artinya dia bermaksud Chrystal tidak perlu mencampuri urusannya. Betapa menyakitkannya kata-kata sederhana itu terdengar di telinga Chrystal.

Kalimat itu seakan-akan menyuruh Chrystal agar berhenti mengurus urusan Fengli. Apakah salah baginya untuk mengurus urusan Fengli? Mereka sudah suami istri, sebaiknya Fengli mengatakan segala hal kepada Chrystal tanpa menutup-nutupinya.

Chrystal paham betul jika Fengli pasti akan menjaga perasaannya, karena Fengli sama sekali tidak memiliki perasaan. Dan Chrystal paham betul jika Fengli hanya melakukan sebuah tugas dari Rafael tuannya, untuk membuat gadis suku bunga itu mengeluarkan airmata bahagia. Tetapi, sikapnya itu seolah-olah memperingati Chrystal agar tidak melakukan hal macam-macam kepada gadis suku bunga ataupun melukainya seperti sebelumnya.

Next chapter