webnovel

163. Rubah

Gelap gulita menyelimuti setengah bagian bumi. Di sebuah desa yang diterangi obor-obor, beberapa orang berkeliling dengan membawa obor terang di tangan mereka.

Suara hewan malam menghiasi malam yang sunyi di tahun-tahun di mana dunia masih belum tercemar oleh kebisingan manusia.

"Sepertinya malam ini monser itu tidak akan datang," ujar salah seorang di antara mereka yang tengah membawa obor.

"Janga lengah dulu. Kemarin malam juga begitu. Monster itu tiba-tiba menyergap. Jangan sampai malam ini kita kecolongan lagi." Pemuda dengan pisau di pinggangnya itu mengedarkan pandangan ke sekeliling dengan waspada.

"Benar. Aku ingin buang air kecil dulu. Kalian tunggu di sini." Salah seorang meninggalkan kelompok itu dan menepi ke dalam kegelapan.

"Jangan jauh-jauh," ujar temannya.

"Aku di sini." Pria itu menyingkapkan pakaian bawahnya lantas bersiul ringan. Sampai tiba-tiba netranya melebar kala menangkap bayangan seseorang dalam kegelapan.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป