"Jangan dipikirkan. Ini bukanlah pelanggaran besar." Jie menepuk pipi Yena untuk menenangkannya.
Sudah tengah malam, Yena belum kunjung menutup mata. Mungkin karena seharian tadi ia tidur atau mungkin karena terlalu gelisah memikirkan nasib Lee Shan.
"Percayalah, aku akan baik-baik saja. Aku tidak akan sembarangan mengambil keputusan kalau tidak bisa memperkirakan akibatnya. Jadi kau jangan sedih," hibur Jie.
"Janji yah kau akan baik-baik saja? Aku khawatir jika mereka akan terus mempersulitmu kalau begini."
"Terus kenapa? Aku bukanlah orang yang bisa dipersulit. Lagipula kalaupun ditambah beberapa ratus tahun lagi itu tidak akan masalah. Kapan kau akan berinkarnasi pun belum tentu. Lupakan saja itu. Mari kita fokus dengan kehidupan kita yang sekarang."
Yena menggigit bibirnya. Tiba-tiba saja butiran air meluncur dari matanya. Ia memeluk Jie erat. Saat memikirkan tentang ratusan tahun, hatinya sangat sakit.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com