webnovel

162. Meadow

Sejauh mata memandang hanya ada rerumputan hijau yang membentang luas seakan ingin menyaingi luasnya cakrawala di atasnya. Langit biru menyempurnakan pemandangan yang begitu menyejukkan mata. Ditambah lagi dengan angin yang berhembus seakan menenangkan jiwa dan raga yang sedang gundah.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, mereka memandang ke arah sebuah benteng berbentuk setengah lingkaran yang melengkung mirip pelangi dengan satu gundukan tanah besar di tengah-tengahnya. Ada satu batu kecil, mirip sebuah penanda, dari jarak mata bisa memandang ada nama di atas batu itu. Namun tanpa tanda kelahiran juga tanpa tanda kematian. Seakan benar-benar hanya punya nama semasa hidupnya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป