Keempat wanita yang bekerja di perusahaan milik Arya Armando itu tampak memandang takjub ke arah Andine yang sudah berlalu dari hadapan mereka.
"Ah, Andine sudah mendapatkan suami kaya raya seperti itu, mengapa dia masih mau bekerja di sini?" celetuk seorang gadis yang berdiri di sebelah Amira, ia menangkupkan kedua tangannya ke depan dada dengan mata berbinar tertuju ke arah sekretaris bosnya tersebut.
"Ya, mungkin saja dia masih ingin berkarir." Amira menimpali ucapan teman satu kantornya tersebut.
"Kaya raya? Memangnya suami Andine pekerjaannya apa? Bukankah sama halnya seperti kita-kita ini? Pegawai di sebuah perusahaan swasta 'kan?" Seseorang di antara mereka mengajukan pertanyaan dengan mimik muka merasa tak berdosa. Dengan kening berkerut dan wajah cemberut ia menatap heran ke arah Andine yang sudah berada jauh di hadapannya itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com