Eric membeku.
Berjarak dua kursi dari pria itu, Rena mengamati perubahan raut muka Eric. Hati wanita itu bertanya-tanya.
"Suruh dia masuk. Bawa langsung ke ruang kerjaku."
Eric bergegas bangkit. Dia melupakan keberadaan Rena dan berjalan melewati asistennya tanpa menoleh sedikit pun.
Rena termangu. Pandangan matanya mengikuti kepergian Eric bersama salah satu anak buahnya.
"Siapa Rea?" Wanita itu menelengkan kepala. "Kenapa Eric terlihat serius sekali?"
Rena dihadang kebimbangan. Dia ingin mengejar Eric. Kalau perlu, sekalian menguping pembicaraan pria itu.
"Tapi kan, itu privasi." Rena menghela napas. "Ah, sudahlah. Mending fokus kerjaan saja."
Siang hingga sore akhirnya Rena habiskan untuk memeriksa seluruh laporan pembangunan cabang baru restoran Nakamura. Selama hampir empat jam, Eric sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya.
Baru setelah matahari tergelincir di barat, Eric muncul di ruangan Rena. Wajah pria itu keruh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com