Rasa mulas itu kembali menjalar di perut Hee Young. Sakitnya merambat turun ke sepasang tungkai rampingnya. Wajah Hee Young memucat.
Mati-matian dia menjaga ekspresinya tetap datar. Wanita itu tidak ingin memperlihatkan kesakitannya pada dua sahabatnya.
"Suamimu benar-benar tak bisa mengintervensi pencarian Nakai? Ayolah, mereka berdua bahkan belum sempat berbulan madu."
Hea memutar bola mata. "Jika suamimu tak cedera, Haes-sal masih bisa digantikan oleh Yoseong. Setidaknya kalian bisa berbagi waktu."
"Memangnya di Langit ini tak ada jenderal yang mumpuni?" Aeri mengernyitkan dahi.
"Sayangnya belum ada. Aku rasa Haes-sal perlu segera melakukan kaderisasi. Prunos punya banyak prajurit tangguh, tapi Haes-sal dan Yoseong bahkan tak mau menunjuk satu malaikat pun."
Perdebatan dua wanita itu masih terjadi. Hee Young memejamkan mata. Perutnya terpelintir sakit. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com