Malam semakin larut dan Amanda mengajak Fabio kembali. Pikirannya mulai tenang walau dia bersumpah dalam dirinya jika tak akan melepaskan pelaku percobaan pembunuhan itu.
"Aku akan agendakan Hawaii untuk kita habiskan waktu bersama nanti. Kau mau bukan?" tanya Fabio.
"Kita pikirkan nanti. Aku baru saja sampai dari Las Vegas, kau sudah bicara perjalanan lagi," kata Amanda.
"Aish," sahut Fabio setengah mengumpat istrinya.
"Aku terkejut saat ibu mengatakan kau mengumumkan kehamilan Yoona. Aku merasa kau terlalu gegabah. Saat semua sedang kau redam, justru kau berkoar," protes Amanda.
"Kau tak tahu alasan sebenarnya. Aku ingin seluruh dunia tahu jika kita menikah bukan karena kebutuhan keinginan untuk hamil. Aku mencintaimu, dan aku ingin semua tahu jika kita saling mencintai," jelas Fabio pada Amanda.
"Entahlah, aku harus merasa bahagia atau sedih," ujar Amanda.
"Sedih? Apa itu belum cukup untuk sebuah pembuktian?" cecar Fabio.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com