"Siapa yang lebih dulu mengelilingi kota tua maka dialah pemenangnya."
"Baiklah, kita sepakat."
Yuan E'r sebagai wasit kemudian memulai perlombaan tersebut. Pada awalnya, Li Wei memimpin perlombaan. Namun, saat Shi Xiong menggunakan sisa poin keberuntungan yang dimilikinya, Kecepatan Shi Xiong meningkat tajam. Hal itu membuat Li Wei kalah telak.
Li Wei dan Yuan E'r sangat terkejut melihat kecepatan Shi Xiong yang tidak manusiawi. Kini, Li Wei dan Yuan E'r berpikir bahwa selama ini Shi Xiong hanya menyembunyikan kekuatannya.
Li Wei terpaksa mengakui kekalahannya sebab tak ada bukti kecurangan. Li Wei berdoa agar Shi Xiong tidak memberikan perintah macam-macam padanya mengingat ia sempat berniat membuat Shi Xiong memakan kotoran.
Shi Xiong kemudian mendekati Yuan E'r dan tanpa aba-aba langsung mencium Yuan E'r sekali. Peristiwa itu membuat jantung Shi Xiong dan Yuan E'r berhenti sejenak, seakan waktu berhenti untuk sesaat.
Shi Xiong merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan. Melihat hal itu, Li Wei menjadi sangat marah dan ingin menghajar Shi Xiong.
Dengan wajah tak bersalah, Shi Xiong menegaskan bahwa hal yang harus dilakukan Li Wei adalah dengan mengikhlaskan dan melupakan kejadian tersebut. Li Wei yang merasa semuanya sudah terlanjut, berusaha untuk melupakannya. Kini di benak Li Wei dan Yuan E'r, Shi Xiong hanyalah seorang lelaki cabul.
Misi telah di selesaikan. Tuan mendapat enam puluh poin keberuntungan.
Kini, Shi Xiong mempunyai enam puluh poin keberuntungan. Dengan itu, ia bisa membeli kitab beladiri bintang perak tahap atas.
Li Wei tentu akan lebih berhati-hati lagi agar tidak tertipu. Karena Li Wei dan Yuan E'r mengira Shi Xiong menyembunyikan kekuatannya, kini mereka menganggap kalau Shi Xiong adalah sosok pendekar kuat.
Li Wei dan Yuan E'r kemudian pergi dengan perasaan kesal. Li Wei dan Yuan E'r pergi untuk melihat situasi di kota tua sementara Shi Xiong pergi ke pelelangan kota tua. Sebelum ke pelelangan, Shi Xiong menukar Lima puluh lima poin keberuntungan untuk sebuah kitab beladiri bintang perak tahap atas.
Sesampainya di pelelangan, Shi Xiong mengenakan pakaian seadanya dan masuk kedalam pelelangan.
"Selamat datang di pelelangan kota tua. Apakah tuan ingin membeli barang atau menjual barang?"
"Aku datang untuk melelang sebuah kitab beladiri bintang perak tahap atas."
"Kitab beladiri bintang perak tahap atas! Akan ada banyak pendekar yang memperebutkannya." Pikir si penjaga pelelangan.
"Maaf tuan, bisakah saya melihat kitab beladiri yang tuan maksud?"
Shi Xiong kemudian mengeluarkan Kitab beladiri bintang perak tahap atas. Setelah melihatnya, si penjaga langsung masuk dan mengabari pemilik pelelangan.
Pelelangan kota tua dimiliki oleh seorang wanita cantik bernama Yu lu yang tidak lain adalah siluman rubah sekaligus putri dari kekaisaran Yu Guo. Negri moon mempunyai dua kekaisaran.
Kekaisaran Tang adalah kekaisaran yang sebagian besar mayoritas penduduknya adalah manusia dan di dirikan oleh kaisar Tang Ying.
Kekaisaran Yu Guo merupakan kekaisaran yang mayoritas penduduknya merupakan bangsa moon dan di dirikan oleh kaisar Yu Guo.
Sementara itu, Shi Xiong sedikit terbius dengan kecantikan dari Yu lu. Meski Yu lu adalah sosok manusia rubah, namun kulit lembut dan putih serta bentuknya yang menyerupai manusia membuatnya seperti emas.
Shi Xiong kemudian di bawah keruangan VIP. Meski kitab beladiri bintang perak tahap atas memang langka, tapi pelelangan kota tua tidak bisa melelangnya sebelum waktu pelelangan tiba. Waktu pelelangan baru akan tiba setelah tiga hari. Artinya, Shi Xiong, Li Wei dan Yuan E'r harus menggelandang selama tiga hari lagi.
Apalah daya, Shi Xiong dan Li Wei yang merupakan seorang pendekar kuat harus mengemis untuk bertahan hidup. Saat Li Wei ingin merampok, Shi Xiong melarangnya sebab sistem tak membiarkannya. Kalaupun Shi Xiong tetap melakukannya, maka sistem tak akan melayaninya lagi. Hal itu membuat Shi Xiong menolak dengan keras ketika Li Wei ingin merampok dengan alasan tidak baik.
Li Wei dan Yuan E'r kini mempunyai prasangka baik terhadap Shi Xiong. Setidaknya, dibenak Yuan E'r maupun Li Wei, Shi Xiong adalah seorang pria cabul yang baik hati.
Seminggu lebih telah dilalui mereka hanya dengan menggelandang dan mengemis. Setelah sekian lama, akhirnya tibalah pelelangan. Shi Xiong menunggu disebuah ruangan yang disiapkan untuk dirinya.
Sementara itu, Li Wei dan Yuan E'r mencari cara untuk mendapatkan uang. Setelah berkeliling kota, Li Wei dan Yuan E'r melihat keramaian dari kejauhan. Merasa penasaran, Li Wei menghampiri.
"Maaf, ada apa yah?" Tanya Li Wei kepada salah satu orang di sana.
"Hm, apa kau orang baru dikota ini? Sebenarnya, tempat ini adalah pusat misi di kota tua. Terdapat banyak misi seperti mencari bahan obat, membunuh monster, dan hal lainnya yang diperlukan kota tua. Terdapat misi easy, sulit, dan medium sampai misi rahasia." Ucap orang tersebut menjelaskan. Setelah menjelaskan orang itu segera pergi.
Li Wei kini mengurungkan niatnya untuk mengadakan kompetisi petarung sebab ia telah punya cara paling mudah untuk mendapatkan uang. Sementara itu, Shi Xiong yang sudah lelah menunggu, akhirnya di hampiri oleh Yu lu.
Yu lu membawa Seratus keping emas untuk diberikan kepada Shi Xiong. Sebenarnya, kitab beladiri bintang perak laku dengan harga hampir tiga ratus keping emas. Namun sebagai wadah pelelangan, Yu Lu mengambil beberapa koin emas dan hanya menyisakan seratus keping emas untuk Shi Xiong.
Dengan perasaan senang, Shi Xiong membawa koin emasnya dan segera mencari Li Wei dan Yuan E'r. Shi Xiong berkeliling kota hanya untuk mencari keduanya namun tak kunjung ketemu.
Saat Shi Xiong merasa lapar, Shi Xiong berniat singgah di sebuah restoran. Shi Xiong kemudian keluar dengan perut kenyang. Shi Xiong bahkan tak menyangka, harga makanan di restoran itu hanya satu sampai dua keping emas saja. Hal itu membuat Shi Xiong merasa seakan menjadi millionaire dalam sekejap.
Dengan perut kenyang, Shi Xiong duduk di bawah pohon dekat taman sembari melihat orang berlalu lalang. Tak lama kemudian, seseorang menepuk pundak Shi Xiong yang tidak lain adalah seorang Li Wei.
"Xiong, kelak kita tidak perlu khawatir lagi. Ternyata disetiap kota dan pedesaan ada tempat yang disebut pusat misi. Disana kita bisa mengambil misi yang di berikan oleh seorang yang kaya. Setelah menyelesaikan, kita akan mendapatkan imbalan." Ucap Li Wei dengan tiba-tiba.
"Eh, ada hal seperti ini? kalau begitu, untuk apa aku mengorbankan poin keberuntungan hanya untuk uang yang bisa diperoleh dengan mudah?" Pikir Shi Xiong.
"Kenapa kamu baru bilang sekarang goblok!" Ucap Shi Xiong marah.
"Aku juga baru tahu. Kalau tidak, aku tidak akan menjatuhkan harga diriku dengan menggelandang dan mengemis." Seru Li Wei.
"Ia juga sih!" Pikir Shi Xiong.
Li Wei kemudian melihat kantong emas yang dipegang oleh Shi Xiong dan menanyakannya. Singkat cerita, Shi Xiong menjelaskan bahwa itu adalah uang yang dihasilkan dengan melelang harta warisan orang tuanya yang tentu saja bohong.
Mereka bertiga kemudian pergi ke penginapan. Sesampainya di sana, mereka terkejut dengan harga menginap yang mencapai sepuluh koin emas setiap orang. Artinya, mereka harus membayar tiga puluh koin emas untuk menginap satu hari.
"Koin emas mu hanya cukup untuk tiga hari. Meski itu sudah cukup mengingat kita akan pergi dari kota tua. Tapi menurutku lebih baik kita menghasilkan uang terlebih dahulu." Ucap Li Wei berpendapat.
"Masuk akal juga sih. Tapi bagaimana lagi, aku sudah tidak punya benda yang bisa di lelang." Gumam Shi Xiong
"Bodoh, untung saja aku sempat mengambil misi tingkat medium yang dihadiahi tiga ratus keping emas. Kita selesaikan misi ini bersama bagaimana?" Ucap Li Wei serius.
"Baiklah, kita selesaikan misi ini!" Ucap Shi Xiong sepakat.