Setelah beristirahat, Shi Xiong, Yuan E'r dan Li Wei kemudian melanjutkan perjalanan menuju Ibukota kekaisaran Tang. Selama perjalanan, tidak ada masalah yang serius. Shi Xiong, Yuan E'r dan Li Wei akhirnya sampai diperbatasan Ibukota kekaisaran Tang, Kota Xudong. mereka kemudian memasuki Ibukota. Sesampainya di kota Xudong yang tidak lain adalah Ibukota kekaisaran Tang, Shi Xiong dan kawan-kawan mencari penginapan terlebih dahulu. Namun, fakta bahwa mereka tak memiliki uang membuat mereka terpaksa menggelandang di kota Xudong.
Li Wei yang tak terima menjadi gelandangan meski cuma beberapa saat, memutuskan untuk mencari uang dengan ilmu yang dimilikinya. Merasa Li Wei akan melakukan tindakan bodoh, Shi Xiong mengingatkan jika ia melakukan kesalahan-kesalahan. Maka mereka akan mati ditangan kaisar Ying Fei.
Li Wei hanya bisa pasrah dan memilih untuk memulai hidup baru sebagai gelandangan di kota Xudong. Saat dimalam hari, Shi Xiong melihat seseorang dengan pakaian yang mencolok. Pria tersebut mengenakan pakaian ala era modern. Merasa penasaran, Shi Xiong mencoba mengikuti pria tersebut. Setelah agak lama mengikuti, Shi Xiong sampai disebuah kuburan. Sampai di kuburan, Shi Xiong kehilangan jejak. Shi Xiong dibuat kaget saat pemberitahuan sistem terbuka.
Misi baru didapatkan. Selamatkan Yuan E'r dan Li Wei dari kematian!
Hadiah : Seratus poin keberuntungan.
Jika gagal, tidak akan ada lagi misi dari sistem.
"Apa? Yuan E'r dan Li Wei dalam bahaya? Dimana dia?" Seru Shi Xiong seketika mengeluarkan jurus langkah seribu untuk mencari keberadaan Yuan E'r dan Li Wei.
Shi Xiong terus berlarian mengelilingi Ibukota kekaisaran dengan bergumam, "Kaisar Ying Fei tak membolehkan siapapun keluar dari kota Xudong, Yuan E'r dan Li Wei pasti masih berada disekitar sini!". Shi Xiong terus mencari ke segala penjuru kota Xudong namun hasilnya nihil.
Sementara itu, Yuan E'r berada didalam sebuah kamar. Sedangkan Li Wei berada didalam ruangan gelap yang penuh debu dan barang bekas. Sarang laba-laba turut menghiasi ruangan tempat Li Wei berada.
Li Wei terkapar ditengah ruangan gelap itu dengan posisi tangan yang terikat serta berlumuran darah. Tampak bekas luka diseluruh tubuh Li Wei.
Ingin rasanya Li Wei melawan, namun tidak bisa. Li Wei hanya meratapi nasibnya sekaligus dipenuhi oleh kekhawatiran akan saudarinya Yuan E'r.
"Brengsek! Berani kalian menyentuh adikku? Cepat atau lambat dendam ini akan kubalas." Seru Li Wei.
Pandangan Li Wei mulai gelap. Saat mata Li Wei telah tertutup, Li Wei bergumam, "Shi Xiong... kaulah satu-satunya harapanku. Tolong, Selamat Yuan E'r!"
Sementara itu, Shi Xiong masih tidak henti-hentinya berlari kesana kemari bagaikan orang gila. Belum sempat Shi Xiong menemukan Li Wei dan Yuan E'r, Shi Xiong mendapatkan satu masalah lagi ketika salah satu prajurit KOPAD mencurigainya. Sehingga terjadilah aksi kejar-kejaran antara Shi Xiong dan prajurit kekaisaran. Shi Xiong hanya bisa mengumpat didalam hatinya.
Merasa akan tertangkap, Shi Xiong memutuskan untuk bersembunyi demi menghindari pengejaran. Namun peristiwa itu sudah cukup membuat kaisar Ying Fei menaruh sedikit curiga.
Sementara itu, di aula kerajaan, Kaisar Ying Fei yang mendengar kabar tentang Shi Xiong, malah tertawa layaknya orang gila. Tawa Ying Fei ditutup dengan kalimat, "Saatnya bermain!"
Sementara itu, Shi Xiong yang sedari tadi bersembunyi di dalam tempat sampah, kini merinding. Sebab tempat sampah yang ditempati oleh Shi Xiong terisi dengan beberapa mayat manusia yang telah di mutilasi.
Ingin rasanya Shi Xiong segera pergi, namun ia akan ketahuan jika keluar dari tempat sampah itu. Perasaan Shi Xiong menjadi tidak enak. Kepalanya sedikit pusing karena bau amis darah. Saat kondisi mulai aman, Shi Xiong mencoba keluar. Belum sempat keluar, Shi Xiong merasakan benda keras di kakinya.
Merasa penasaran, Shi Xiong mengeceknya yang ternyata adalah gelang milik Yuan E'r. Shi Xiong mengingat gelang itu dipakai oleh Yuan apE'r ketika peristiwa itu terjadi. Hal itu membuat Shi Xiong sedikit panik.
Misi tetap berjalan, Yuan E'r dan Li Wei belum wafat. Tapi akan terjadi sesuatu pada mereka jika kamu terlambat menemukannya.
Pesan dari sistem membuat Shi Xiong tersadar dan segera keluar dari tempat sampah itu. Shi Xiong kemudian menyelinap dan mengintip setiap rumah. Shi Xiong kemudian tak sengaja mengintip dua orang kekasih berhubungan. Hal itu membuat Shi Xiong kembali mengingat kejadian itu.
Shi Xiong berusaha terus sampai pada akhirnya Shi Xiong mencoba berpikir. Shi Xiong kemudian mengingat seseorang yang menarik perhatiannya sampai kekuburan tapi tiba-tiba menghilang. Merasa penasaran, Shi Xiong mencoba kembali ke kuburan.
Sementara itu, Yuan E'r berada disebuah kamar. Tampak pakaian Yuan E'r telah robek. Dari setiap robekan baju Yuan E'r, terdapat luka cakar dan luka tamparan diwajahnya. Bekas tamparan itu membuat wajah Yuan E'r tidak terlihat cantik lagi. Yuan E'r lari kesudut ruangan dan terus melempar semua barang yang diraihnya.
Yuan E'r benar-benar sial kali ini, sebab tiga orang pria berotot tertawa memandanginya. Tiga orang inilah yang menjadi penyebab luka di tubuh Yuan E'r dan Li Wei. Perlahan, tiga orang pria ini mendekati Yuan E'r. Yuan E'r hanya bisa berteriak histeris.
Sementara itu, Shi Xiong yang telah berada di kuburan tepat saat pria aneh itu menghilang. Shi Xiong kemudian mendekat dan mendengar suara histeris. Shi Xiong langsung tahu itu adalah suara Li Wei. Tanpa pikir panjang, Shi Xiong kemudian mencoba mencari asal suaranya.
Sementara itu, Yuan E'r berhenti berteriak ketika mulutnya dilakbang oleh salah satu pria. Setelah itu, Yuan E'r diikat diatas kasur dengan posisi yang mengundang syahwat. Ketiga pria brengsek itu kemudian melepaskan bajunya.
Sementara itu, Shi Xiong kembali menjadi seperti orang gila yang kesana kemari saat suara Yuan E'r tidak lagi terdengar. Shi Xiong kemudian mencoba mengingat posisi orang itu sebelum menghilang tanpa jejak.
Sementara itu, kondisi Yuan E'r sudah sangat kritis. Beruntung, saat ketiga pria bejat itu hampir menodai Yuan E'r, Li Wei datang untuk menolong adiknya Yuan E'r.
Kecemasan Shi Xiong sudah memuncak. Shi Xiong kemudian mencoba berpikir lebih keras. Shi Xiong juga sadar kalau Yuan E'r berada disekitar situ. Alhasil, Shi Xiong hanya bisa berteriak sekencang-kencangnya.
Sementara itu, Li Wei dengan semua lukanya memaksakan diri untuk berdiri. Kondisi Li Wei sangat kritis, bahkan Li Wei kesulitan untuk berdiri. Namun, demi adiknya. Li Wei rela mengorbankan nyawanya. Li Wei melakukan semua yang dia bisa sampai pada akhirnya berujung pada kondisi mengerikan saat Li Wei mendapat dua tusukan diperutnya.
Li Wei jatuh dalam posisi berlutut kemudian muntah darah, ketiga pria itu kemudia tertawa dengan senang melihat kondisi Li Wei.
Sementara itu, Yuan E'r merasa sangat sedih melihat perjuangan kakaknya. Saat semua harapan telah sirna, Li Wei mendengar seruan Shi Xiong dari atas. Li Wei yang tahu Shi Xiong ada disekitar, mengumpulkan semua tenaga yang dimilikinya kemudian berteriak sekencang kencangnya.
Shi Xiong kemudian mendengar jawaban Li Wei namun hanya sekali. Tapi itu sudah cukup bagi Shi Xiong, sebab suara Li Wei sangat keras. Shi Xiong kemudian mencoba menggali kebawah namun betapa terkejutnya Shi Xiong saat menemukan besi yang sangat tebal dibawah kuburan. Seketika Shi Xiong menyadari, itu hanyalah Kuburan palsu. Shi Xiong kemudian mencoba mencari pintu masuknya sampai tidak sengaja melihat katrol dibelakng nisan paling besar.
Tanpa berpikir panjang, Shi Xiong kemudian menarik katrol itu dan tanah seolah terbuka dan terlihat tangga yang terbuat dari logam menuju kebawah. Tanpa berpikir panjang, Shi Xiong segera masuk dan menelusuri. Saat masuk, Shi Xiong di hadapkan dengan puluhan bawahan dari tiga orang pria brengsek itu.
Shi Xiong kemudian melawan mereka seorang diri. Ruangan sempit dan jumlah orang yang banyak serta adanya yang menggunakan senjata, membuat pertarungan menjadi semakin sengit. Shi Xiong kemudian mendapat luka sedikit demi sedikit.
Merasa tak mampu melawan seperti ini, Shi Xiong mencoba meminta bantuan Sistem.
Meningkatkan seluruh atribut selama sepuluh menit memerlukan seratus lima puluh poin keberuntungan.
Shi Xiong yang tak peduli lagi dengan harga, segera membeli item tersebut. Akhirnya, Shi Xiong merasakan energi kuat dalam dirinya. Shi Xiong kemudian dapat mendominasi pertarungan. Hanya dalam satu tarikan nafas, Shi Xiong mampu membunuh dua sampai tiga orang lawan. Hal itu membuat pertarungan lebih cepat selesai.
Sementara itu, selesai membereskan Li Wei, mereka bertiga hendak menikmati sesuatu yang lembut. Saat satu orang telah memposisikan badannya diatas Yuan E'r, secara tiba-tiba sebuah belati kecil melesat dengan cepat sampai menghancurkan kepalanya.
Yuan E'r yang tiba-tiba terkena darah yang sangat banyak, langsung trauma. Sementara di sisi lain, dua orang pria lainnya yang sudah setengah telanjang merasakan niat membunuh yang kuat. Belum sempat keduanya bereaksi, Sebuah papan panjang melayang dan menghancurkan kepala kedua orang itu sekaligus.
Shi Xiong kini benar-benar menjadi seperti Iblis. Sementara itu, seseorang dari ruang kontrol tengah melihat aksi Shi Xiong melalui layar lebar. Orang itu tersenyum tipis memandanginya sambil berkata, Excellent. Saatnya memulai level selanjutnya!"