"Biadab! Apa kau tidak punya hati? Mereka bahkan masih anak-anak, dan kau begitu teganya menembak mereka!"
Malik menatap dengan ekspresi dingin, "Lalu, apa kau tahu, kenapa mereka harus mati?" Ia mengusap pistolnya, lantas menatap orang tersebut.
"Jangan bilang kau tidak tahu kenapa mereka harus mati," ucapnya dengan nada santai.
Dunia ini kejam, dan dunia mereka bahkan lebih kejam.
Malik berjalan mendekati beberapa orang yang tersisa. Tatapannya tidak menunjukkan simpati dan empati sedikit pun.
Malik mengacungkan senjata tepat pada kepala seorang wanita muda, mungkin satu atau dua tahun lebih muda dari istrinya.
"Lepaskan dia! Lepaskan dia! Aku-aku janji, kalau kau melepaskan dia, aku akan mengabdi padamu. Aku mohon!" Pria itu menghiba.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com