Wajah Zhao Shuncheng sangat suram. Ia menatap perempuan yang menangis di kakinya dengan sikap tidak sabar. Sudah tidak ada lagi kasih sayang di tatapan matanya yang biasa dimunculkannya. Sekarang semua itu menyisakan rasa benci yang tidak tersembunyi.
"Keputusan sekarang ada di tangan Youlin, bukan di tanganku."
"Kalau begitu pergilah dan memohonlah pada..." Kata-kata Li Hongyu yang belum selesai begitu tersedak di bawah tatapan marah Zhao Shuncheng.
"Yang harus kamu lakukan sekarang bukan menyuruhku pergi memohon pada Youlin, tapi didiklah anakmu baik-baik. Jangan biarkan dia keluar melakukan hal bodoh lagi. Kalau tidak, siapapun tidak akan bisa menolongnya."
"Tapi...." Li Hongyu ingin berbicara, tetapi Zhao Shuncheng memotongnya dengan tidak sabar.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com