***
Satu hari kemudian.
Selepas beristirahat di tepian sungai, Evan bersama dengan Phira memilih untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka. Tinggal satu kota lagi terlewati untuk sampai di pusat Liviel.
Evan terdiam seraya menyaksikan wilayah manusia dari atas langit, beberapa orang menyadari kalau ada sesuatu yang bergerak di atas langit. Namun, hanya beberapa yang bisa melihatnya.
Pemuda itu memerintahkan Phira untuk terbang di atas awan, hal itu untuk meminimalisir orang-orang untuk berspekulasi liar. Jikalau tidak ada awan sama sekali, maka mau tidak mau bentuk tubuh naga merah Phira akan jelas terlihat oleh orang-orang yang ada di bawahnya.
"Pengaruhnya belum tersebar ke seluruh penjuru Liviel, sehingga aku bisa meminimalisir kekacauan yang terjadi," ungkap Evan, kedua matanya terus menikmati pemandangan perbukitan dan perkebunan warga yang terlewati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com