"Kenapa kau bertanya hal itu padaku?" tanya Lyor, memicingkan matanya merasa kalau Evan menuduhnya buruk.
"Ia tidak akan memilih seseorang yang tidak memiliki kapabilitas untuk memimpin sebuah kelompok. Akan menarik kisahnya jika si pemimpin kelompok adalah seorang mata-mata majikannya," jawab Evan, curiga dengan senyum menyeringai.
Keduanya beradu pandang cukup lama, gemuruh dan kilat petir semakin menggema serta menyala menghiasi percakapan keduanya. Lyor tidak menjawab apa pun terkait perkataan Evan padanya, ia juga tidak perlu memberi tahu tentang identitas dirinya yang sebenarnya.
"Aku tidak punya banyak waktu." Lyor berbalik badan, mengangkat tudung pelindung kepalanya dan bersiap untuk berlari pergi. Namun, Evan lagi-lagi berhasil menarik atensi Lyor agar kembali menatapnya.
"Kau tidak akan bisa pergi dari sini," jelas Evan.
Kepala Lyor terangkat seraya menghembuskan napasnya panjang. Ia sungguh kesal kenapa Evan terus saja menahannya untuk pergi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com