VIAN: Kamu Adalah Hal Terindah Yang Pernah Aku Miliki
Ku rasa hipotermia Niar tidak akan kembali lagi. Setelah yang kami lalui beberapa hari ini. Juga atas semua kebaikan yang Niar berikan pada Nastya. Sekarang ku rasa semua akan baik-baik saja jika aku menemui Nastya.
"Tidak apa kan? Hanya sebentar" Tanya ku.
Niar mengangguk.
Lantas ibu Nastya membawa ku kembali memasuki rumah ini. Di bawanya aku ke lantai atas menuju kamar Nastya. Entah dimana, aku tidak pernah tahu sebab dulu aku hanya menunggu di bawah.
"Tya! Nastya!" Panggil ibunya seraya mengetuk pintu. "Nastya! Ada Vian ingin bicara dengan mu. Nastya!" Panggil ibu Nastya lagi.
Tidak aku mendengar jawaban. Hanya sebuah langkah kaki yang begitu lirih terdengar dari dalam kamar Nastya. Yang taka lantas terbuka dan ia pun menunjukkan wajah lesu tak bersemangat.
"Ada Vian"Tambah ibu Nastya lagi.
Nastya mengangguk kecil dari balik pintu kamarnya yang tidak ia buka lebar.
"Ibu tinggal ya" Pamit ibu Nastya pada kami.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com