NIAR: Membela Nastya!
"Mas, nanti sampai di rumah mas Vian langsung ke kampus ya?"
"Iya, iya... Aku kan harus kuliah, Syang. Apa mau aku antar ke rumah ayah dan ibu?" Tawarnya.
"Tidak agh! Saya di rumah saja. Hehehe" Tolak ku.
"Benar?" Tanya mas Vian meyakinkan ku.
"Iya... Sungguh!"
"Hemp! Yasudah"
Dan mas Vian belum mengizinkan aku untuk kampus. Entah berapa hari izin sakit ku yang mas Vian berikan pada kampus. Aku hanya menurut dan tidak berusaha melawan selama tidak terjadi satu apapun yang mengkhawatirkan.
Tiba kami di rumah. Seperti yang tadi ku katakan. Tak lama setibanya kami di rumah, mas Vian lantas berpamitan dan pergi meninggalkan aku. Jadilah aku sendiri dan ya... Tentu saja... Bosan!
kendati aku mencoba untuk melawan dan tenang di rumah. Namun sungguh kedua kaki ku ini gatal sekali rasanya dan ingin keluar.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com