NIAR: Ujian Kepercayaan Tahap Dua
Berjam-jam lamanya aku tidur. Sungguh dingin dalam tubuh ku ini berangsur-angsur menghilang. Dan saat aku terjaga seluruh tubuh ku telah basah oleh karena keringat.
Agh! Hipotermia ku telah berlalu rupanya.
Sementara mas Vian. Dia sudah tidak ada di samping ku saat aku terjaga. Padahal terakhir yang aku ingat tadi, ia memeluk ku dan mencoba membuat ku hangat.
Bangkit aku ranjang. Sejenak ku lap sebagian diri ini dengan tissue. Lalu keluar aku dari kamar ku ini. Berharap ku temukan mas Vian tengah bersama orang tua ku atau apapun itu.
Namun saat aku membuka pintu kamar ku. Hanya ku lihat ibu ku seorang. Berdiri sendiri di entah sedang sibuk apa.
"Bu..." Panggil ku lirih.
"Hem? Oh! Sudah bangun, Nak? Bagaimana keadaan mu? Masih kedinginan?" Tanya ibu seraya berjalan mendekati ku.
"Tidak. Aku sudah berkeringat sekarang. Mas Vian dimana, Bu?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com