VIAN: Aku Bukan Tomi!
Dalam Niar menatap kedua bola mata ku. Bak ia benar-benar mencoba menemukan jawaban atas pertanyaannya. Sungguh lama sekali ku rasa. Entah dia ragu akan jawaban yang ia temukan. Atau entah karen dia malu. Lantas tak lama Niar pun berpaling dan berhenti melihat kedua bola mata ku.
"Dapat jawabannya?" Tanya ku.
"Iya... Dapat" Katanya seraya malu-malu.
"Jadi... Apa jawaban yang kamu dapar?" Lagi aku bertanya.
"Tidak! Mas Vian tidak pernah mencium dokter Nastya"
Aku tersenyum lega. Ku tepuk kecil kepalanya. Kemudian ku cium kening Niar.
"Kali ini kamu benar-benar percaya kan?"
Niar mengangguk.
Benar! Walau memang cukup lama aku menjalin hubungan dengan Nastya. Tapi aku tidak pernah lebih dari menggenggam tangan mantan kekasih ku itu.
"Jadi tadi mas Vian benar-benar hanya bercanda?"
"Iya lah... Kamu pikir laki-laki macam apa aku berani menyentuh wanita yang belum aku nikahi. Kecuali pasien ya" Tambah ku.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com