VIAN: Teguran Niar!
Niar menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Bak ia tengah menahan malu. Jadilah ia seperti sedang berusaha bersembunyi dari ku.
"Hey... Kenapa di tutupi selimut begini sih? Hey!" Panggil ku berusaha membuka selimut itu.
"Em... Jangan, Mas! Saya malu"
"Hahaha"
Gemasnya aku!
Hahaha...
"Kenapa masih malu sih? Hah? Buka agh!" Pinta ku sembari sekali lagi mencoba membuka selimut ini.
"Jangan! Saya malu, saya masih telanjang, Mas" Rengeknya.
Astaga! Padahal sudah berkali-kali aku menidurinya. Kenapa tiba-tiba malu?
Mungkin karena tadi dia mencoba menggoda ku terlebih dahulu. Ya! Harus ku akui aku sendiri sangat terkejut Niar bisa seperti itu. Sungguh sangat agresif.
"Kenapa mesti malu? Karena kamu menyerang ku duluan?"
Niar mengangguk. Ku sadari dari gerakan kecil dari selimut kami yang menutupinya.
"Tidak perlu malu lah... Aku senang lho! Sungguh!" Jawab ku.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com