VIAN: Tidak Akan Pindah
Entah sudah hari ke berapa aku dan Niar mengambil jatah cuti kami. Berhari-hari pula kami banyak habiskan waktu di rumah. Ya walau lebih tepat nya di kamar. Sebab Niar harus menjalani masa bad rest usai pendarahan hebatnya tempo hari.
Telah kami memberitahu orang tua kami tentang berita duka ini. Keempatnya kompak menunjukkan simpati dan iba. Juga drama dari ibu mertua ku. Terlebih ibuku yang telah amat menunggu cucu pertamanya itu. Hingga mereka benar tersedu-sedu di hadapan makam Vanda. Persis sama seperti Niar di hari-hari pertama kami kehilangan putra kami itu.
Sedang kata kak Nana....
"Memang mungkin Tuhan ingin memberi kalian kesempatan untuk berdua dulu. Setelah apa yang kalian lalui, juga jika mengingat pernikahan kalian yang tiba-tiba. Jadi lebih baik kalian banyak manfaatkan untuk berdua saja dulu. Pergilah berkencan ke banyak tempat. Senangkan diri kalian dan milikilah banyak waktu berdua"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com