NIAR: Cerita Yang Panjang
Mas Vian melanjutkan ceritanya. Sedang aku menjadi pendengar yang terus tercengang. Seraya kedua bola mata ku ini terbelalak mendengarkan tiap bagian hao buruk yang telah suamiku alami. Sebab aku lebih dari terkejut.
"Beruntungnya saat kalut sebab semua barang ku hilang, aku masih bisa berpikir jernih. Saat itu aku langsung berpikir, bahwa aku harus menemukan KBRI. Ada orang-orang yang akan membantuku untuk bisa pulang dan melindungi ku sebab aku telah mejadi ilegal di Singapura saat itu. Tapi, sayangnya aku tidak bisa menaiki kendaraan umum atau sejenis angkutan lainnya" Tambah mas Vian dengan nada penuh iba.
"Kenapa, Mas?" Tanyaku.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com