NIAR: Hangatnya Dokter Asta

NIAR: Hangatnya Dokter Asta

"Kak, menurut mu. Wajar tidak sih jika ada laki-laki yang mendekati seorang janda yang tengah hamil muda?" Tanya ku pada kak Nana tiba-tiba.

Berharap ia bisa memberiku solusi. Atau mungkin agar pikiran ku ini bisa menjadi lebih tenang. Atau apalah, yang jelas aku sudah tidak bisa memendamnya sendiri. Namun ternyata, Kak Nana justru berpikir berlebihan. Dengan ia mengira bahwa aku sudah melupakan Vian.

"Hagh? Yang benar saja, Niar! Vian belum ada sebulan pergi kamu sudah bisa melupakannya? Astaga! Kamu sedang hamil, Niar! Ya Tuhan!"

Dia jadi salah paham.

"Bukan begitu maksud ku, Kak. Bukan aku sudah membuka hati orang lain. Tapi ini ada orang lain yang mencoba mendekati ku. Sedang dia bahkan tahu aku sedang hamil"

Sejenak kak Nana terdiam. Menunjukkan mimik wajah curiga. Lalu siap ia untuk menginterogasi diriku.

"Siapa?" Katanya.