webnovel

208. Impact

Hampir saja dia lupa dengan pria yang ada di depannya sekarang. Untung saja sebuah adegan mengingatkan Rumi pada pria ini. Dia akhirnya datang dan menjemputnya.

"Aku benar-benar meminta maaf atas apa yang terjadi. Aku tidak tahu bahwa mereka akan bertindak sejauh ini." Pandangan matanya penuh dengan penyesalan. Romi tidak henti-hentinya memohon pengampunan pada pria yang ada di depannya itu.

"Anda tidak salah apapun, Nona Cassia. Jadi berhenti untuk meminta maaf. Aku menjadi merasa bersalah padamu, Nona. Aku gagal melindungimu."

Rumi menggelengkan kepalanya. Dia meraih tangan pria yang ada di depannya. Dia tersenyum manis. "Jangan menyalahkan dirimu sendiri, kita sama-sama tidak tahu di sini."

Dia menjeda kalimatnya sejenak. Lekat menatap pria yang ada di depannya. "Mr. Alexi ... boleh aku meminta tolong padamu?"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป