Darius tak henti-hentinya menghela nafasnya panjang. Sekuat apapun dia berusaha, dirinya tidak bisa benar-benar memastikan bahwa dia bisa menerima semua yang terjadi di depannya tadi. Dia juga bodoh kali ini, tidak bisa memahami situasi dan keadaan yang sedang dihadapi. Jujur saja, dirinya tak terlalu akrab dengan Mr. Tonny Ayres. Dia tidak tahu bagaimana pria itu bekerja. Hubungan mereka hanya sebatas hitam di atas putih, itupun tak benar berlanjut. Semuanya berhenti hanya dalam satu waktu berselang.
"Bisa saja dia membunuh Halwart, Pak." Seorang anak buah memberi kesimpulan dari keadaan yang ada. "Aku tidak menemukan jejaknya datang ke pasar gelap selama satu bulan terakhir." Pria itu mengimbuhkan. Dia baru saja kembali dari tugasnya dengan begitu buru-buru sebab bosnya meminta laporan secepat mungkin. Katanya ini genting.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com