webnovel

BMU 164

Azka tentu saja sangat ingin meluapkan emosinya saat melihat Felix hanya tiduran saja di sofa itu, tapi ia kemudian mengurungkan niatnya setelah melihat jika taman belakang rumahnya telah bersih sepenuhnya.

Tidak mungkin ada orang lain lagi di rumah itu yang akan melakukan semua itu kecuali Felix sendiri. Tidak mungkin Momo bukan?

Untuk itu ia membiarkan Felix tetap disana beberapa lama sampai sisi jahilnya keluar saat itu. Ia kemudian mendekatkan dirinya menuju ke arah sofa yang dimana Felix masih ada disana.

Ia kemudian hendak mengejutkan anak itu.

"Banjir!! Airnya meluap! Ada banjir!!" Teriak Azka saat itu, sontak teriakan itu langsung membangunkan Felix yang tengah tertidur itu.

Felix terkejut hingga melompat ke belakang hendak menghindari air seperti yang dikatakan Azka tadi.

"Huh? Banjir?! Mana? Mana banjirnya?" Tanya Felix masih setengah sadar saat itu.

Ia masih mencoba mengumpulkan nyawanya yang masih berada di alam mimpi, mungkin.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป