webnovel

Laisya modus

"Kalau begitu saya akan bawa dia ke UKS,lalu saya akan laporkan dia kepada guru - guru di sekolah ini"

"Siap Pa,terimakasih" respon Narina

Kemudian Narina dan Nadia langsung memeluk Nafsya,lalu Nafsya langsung menangis lagi.Narina langsung berbicara,

"Kak... Ayo pulang!dan sebaiknya kakak pulang saja ke rumah untuk istirahat.Setelah itu,kakak boleh datang lagi ke rumah sakit"

Nafsya hanya menganggukan kepalanya,lalu mereka langsung masuk ke dalam mobil mereka masing - masing.Sementara itu,Laisya dan kedua temannya bersiap - siap untuk menjenguk Rizam ke rumah sakit.Tak lama kemudian mereka sudah sampai dirumah sakit,dan mereka langsung menuju ke ruangan tempat Rizam dirawat.

Lalu mereka bertiga langsung mengetuk pintunya,kemudian Narina langsung membukakan pintunya.Laisya langsung berbicara,

"Hai Dek,kenalin nama kakak Laisya. Kakak adalah Kakak kelasnya Kakak kamu"

"Ouh iya kak,silahkan masuk!"

Kemudian Laisya dan kedua temannya langsung masuk,lalu bersalaman dengan kedua orangtuanya Rizam.Laisya pun langsung berbicara,

"Sebaiknya Om,Tante dan juga kedua adik kembarnya Rizam pulang saja dan beristirahat. Saya tahu kalian pasti lelah,tenang saja!Rizam akan aman dengan kita"

Mendengar perkataan Laisya lalu Maulana merasa sangat senang sekali karena apa yang dikatakan oleh Laisya benar.Walaupun mereka sudah beristirahat diruangan tersebut tetapi tetap saja masih merasa lelah karena harus memantau keadaan Rizam juga.Lalu Maulana langsung berbicara

"Terimakasih Nak atas niat baiknya,kalau begitu kami akan pulang ke rumah dulu"

"Ouh iya silahkan!"

"Ayah... Aku sama Nadia ingin tetap berada disini"

"Jangan Dek!,kamu percayakan saja Kak Rizam pada Kakak. Kalian berdua itu butuh waktu istirahat dan Kakak tahu bahwa kalian juga memiliki tugas sekolah, ya kan?"

"Ayo Nak,apa yang dikatakan teman Kakakmu itu benar" respon Maulana

Lalu Narina dan Nadia langsung mengikuti apa yang dikatakan oleh Ayahnya,kemudian mereka langsung meninggalkan ruangan tersebut.Lalu Laisya langsung berbicara,

"Akhirnya aku bisa menemani Rizam tanpa ada orangtuanya dan kedua adik kembarnya.Dengan begitu aku bisa dengan mudahnya mendapatkan hati orangtua mereka.Dan aku yakin jika aku berpacaran dengan Rizam pasti akan disetujui"

"Aku yakin banget sih pasti mereka lebih setuju jika berpacaran dengan kamu" respon Maritsya

"Nah benar juga tuh,selamat ya" respon Nathalifa

"Terimakasih,kalian memang teman terbaikku"

Lalu Laisya langsung duduk disamping Rizam yang sedang terbaring,kemudian dia langsung memegang tangan Rizam lalu menciumnya.Setelah itu,dia langsung memeluk tubuh Rizam tak lama kemudian Nafsya datang.

Saat dia membuka pintu ruangan tersebut,lalu dia langsung terkejut melihatnya.Nafsya langsung menangis lalu dia langsung berbicara

"Kak... Mengapa Kakak melakukan hal tersebut kepada Rizam?"

Lalu Laisya dan kedua temannya langsung terkejut,Laisya langsung berhenti memeluk Rizam lalu dia langsung berbicara

"Kalian berdua tetap menjaga Rizam disini,aku akan mengurus adik kelas yang tak tahu diri itu"

Kemudian Laisya langsung mendekati Nafsya,lalu dia langsung menarik tangannya Nafsya secara paksa sambil berbicara,

"Ayo ikut aku sekarang!"

Laisya langsung menarik Nafsya untuk keluar dari ruangan tersebut,Nafsya langsung berbicara

"Kak... Tolong lepaskan aku!"

Laisya langsung melepaskan tangannya Nafsya lalu dia langsung berbicara

"Apakah kamu tak mengerti dengan perkataanku waktu di toilet sekolah?"

"Aku mengerti Kak,tetapi Kakak tak boleh seenaknya melakukan hal tersebut"

"Dasar adik kelas kurang hajar"

Plak

Satu tamparan mengenai pipi lembutnya Nafsya lalu dia langsung memegang pipinya sambil menangis.Lalu Laisya langsung berbicara lagi,

"Ayo pergi dari sini!dan jangan temui Rizam lagi,jika kau menekat maka kau akan tahu akibatnya"

Kemudian Nafsya langsung pergi meninggalkan rumah sakit sambil menangis.Sementara itu,Laisya langsung masuk kembali ke dalam ruangan tersebut.Lalu supir pribadinya Nafsya yang melihatnya menangis langsung bertanya

"Non kenapa?"

"Tidak apa - apa Pak,ayo kita pulang!"

Lalu supirnya pun langsung mengikuti ajakan Nafsya,saat sampai dirumahnya lalu dia langsung berlari ke kamarnya.Kemudian dia langsung mengunci kamarnya dan langsung berbaring dikasur sambil menangis.

Tadinya dia berencana ingin menghubungi salah satu adiknya Rizam,tetapi dia merasa jika tak perlu memberitahukan hal tersebut karena baginya hanya akan menambah beban pikiran mereka.

Sementara itu,Narina dan Nadia yang baru saja selesai mengerjakan tugasnya lalu mereka langsung menghampiri Maulana dan Zainaf yang sedang duduk di sofa sambil diam.Lalu Narina langsung berbicara,

"Ayah sama Bunda sebaiknya istirahat saja dikamar,tapi kami meminta izin untuk ke rumah sakit lagi"

"Apakah tugas kalian berdua sudah selesai?" tanya Maulana

"Sudah selesai kok" respon mereka berdua secara bersamaan

"Yasudah jika kalian berdua ingin kesana lagi,silahkan!nanti Ayah sama Bunda akan kesana saat malam tiba"

Kemudian mereka berdua langsung menganggukan kepalanya,lalu mereka langsung berangkat ke rumah sakit bersama dengan supir pribadinya.Tak lama kemudian,mereka berdua pun sampai dirumah sakit,lalu mereka pun menuju ke ruangan tempat Rizam dirawat.

Saat mereka ingin membuka pintunya lalu kedua temannya Laisya langsung berbicara secara pelan kepada Laisya yang sedang memeluk Rizam,

"Laisya,ayo hentikan!kedua adiknya Rizam akan masuk!"

Kemudian dengan cepatnya Laisya berhenti memeluk Rizam,lalu Narina dan Nadia langsung masuk.Laisya pun langsung mendekati mereka dan berbicara,

"Hai Dek!mengapa kalian tidak istirahat dirumah saja?"

"Tidak kak,kami hanya ingin menemani Kak Rizam"

"Oke baiklah"

"Sebaiknya Kakak - Kakak pulang saja karena kami yang akan menjaganya"

"Tidak,kami akan tetap disini sampai orangtua kalian kembali lagi kesini"

Mereka berdua hanya meresponnya dengan senyuman,lalu Laisya dan kedua temannya langsung duduk disamping Narina dan Nadia.Tak lama kemudian,Narina merasa aneh karena Nafsya tak kunjung datang.Lalu dia langsung berbicara,

"Nadia,kok Kak Nafsya belum datang juga ya?"

"Coba kamu hubungi aja dia!"

Lalu Narina langsung menghubungi Nafsya.Kemudian Nafsya yang melihat panggilan dari Narina langsung dengan cepatnya menghapus air matanya,lalu dia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Ada apa Dek?"

"Mengapa Kakak tak datang kesini?"

Nafsya pun langsung bingung harus menjawadnya bagaimana,lalu dia pun terpaksa harus berbohong.

"Maaf ya Dek, Kakak gak bisa kesana karena Kakak mau ngerjain tugas"

"Ouh iya,gak apa - apa kok Kak"

"Sudah dulu ya Dek,Kakak mau lanjut ngerjain tugasnya"

"Oke Kak"

Nafsya langsung memutuskan sambungan teleponnya,lalu dia kembali menangis.Sementara itu,Narina dan Nadia tak merasa curiga sama sekali.

Zevin yang sedang berada diruang UKS akhirnya pun tersadar dari pingsannya.Lalu dia langsung terkejut karena disana bukan hanya ada Satpam melainkan ada

Next chapter