Mamah menanyakan kenapa aku belum pulang juga, aku bingung harus menjawab apa. Tapi aku memilih untuk jujur saja dan bilang kalau ritual semalam tidak berhasil juga, Mamah mulai khawatir dan ingin menyusulku. Aku berusaha menenangkannya dan meyakinkannya kalau aku akan baik-baik saja, aku meminta agar Mamah tidak lupa untuk selalu mengunci pintu dan jendela apalagi di waktu malam. Mamah menangis karena sangat khawatir, aku juga ingin menangis karena mendengar Mamah menangis dan tidak tahu nasibku akan seperti apa, tapi aku mencoba terdengar kuat oleh Mamah agar dia juga kuat dan tidak terus memikirkan aku.
"Nin sedang apa?" Ana terbangun.
"Barusan Mamah aku telepon, dia bertanya kenapa aku belum pulang juga," jawabku.
"Terus kamu jawab apa?" tuanya lagi.
"Aku menjawab sejujurnya saja kalau ritualnya tidak berhasil lagi," jawabku.
"Terus bagaimana reaksinya?" tanya Ana penasaran.
"Mamah menangis karena khawatir," jawabku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com