webnovel

Moza Berulah

"Pasti ini cuma gretakan," ucap Lionel kini ia mulai duduk di kursi yang tak jauh darinya.

Raymond pun ikut duduk di kursi satunya lagi.

"Tapi kau harus selalu waspada," sahut Raymond sembari mengerutkan keningnya.

"Tak main-main orang yang meneror mu ini sudah pakai cara tak benar, masa kirim foto mu berlumuran darah di tambah banyak belatung begitu," ucap Raymond yang terus begidik ketakutan teringat belatung yang menggeliat-menggeliat itu.

"Apa kau mau pakai cara yang sama buat serang balik musuh mu entah yang mana ini?" tanya Raymond sembari terus menatap Lionel.

Lionel terdiam sejenak, tatapannya terus lurus ke depan akan tetapi tanpa titik tuju sehingga terkesan melamun.

"Almarhum Papa ku pernah berpesan pada ku, aku boleh lakukan apapaun yang ku mau kecuali dua hal. Pertama menyakiti, memainkan, dan merendahkan perempuan, yang kedua bermain-main dengan dukun," sahut Lionel dengan tenang dan jelas.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter