Bian tidak menyalahkan Zalina saat gadis itu mendiamkannya saat pulang. Ia tau semua memang murni kesalahannya. Dan ia pantas dihukum.
Entah untuk yang keberapa kalinya, Bian mencoba menghubungi nomor ponsel Zalina di hari ini. Kabarnya, Zalina mengambil cuti dadakan. Dan ia meminta izin kepada bu Ajeng. Sejak semalam Zalina memang tidak mau bicara apa pun kepada Zalina. Sudah jelas, Zalina sedang melarikan diri dariku, pikir Bian.
Namun Bian tidak rela. Ditinggalkan Zalina membuat semangatnya menurun. Konsentrasinya memudar karena pikirannya terbagi dengan memikirkan keberadaan kekasihnya itu. Bian mendesah lelah lagi untuk kesekian kali, Zalina masih juga belum kembali.
"Pak Bian maaf, Ibu Imelda ingin bertemu," izin Kirani, yang buru-buru masuk ke dalam ruangan Bian.
"Saya sudah nggak ada urusan sama dia. Bilang aja saya sibuk, lagi ada tamu."
"Tapi beliau sudah ada di depan ruangan Bapak sekarang," balas Kirani, bingung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com