Sepi.
Itulah kesan pertama yang Alexa dapatkan begitu turun dari mobil David.
Sama sekali tidak ada pelayat di depan rumah Tiffani. Bahkan bendera kuning pun sedang dilepas oleh seorang wanita berpakaian minim, lengkap dengan riasan cetar dan stoking hitamnya.
"Apa kalian temen-temen kosannya Tiffani?" tanya wanita itu, membuat Glen bergegas mendekat.
"Iya, Tante."
"Oh, ini Glen, ya?"
"Iya, Tante." Glen meraih tangan wanita bergincu merah tersebut dan mengecupnya.
"Duh, Tiffani-nya udah dikuburin, Den, dan sekarang Tante mau arisan."
"Oh?!" Glen hampir melotot, lalu dengan kikuk berpura-pura tidak terlalu terkejut. Tapi tetap saja, mami Tiffani tahu Glen terkejut.
Sembari mengunci pintu rumah, wanita itu menjelaskan, "Tadinya mau dikuburin satu jam lagi, tapi karena papinya Tiffani mendadak dapet telepon istrinya lahiran, terus Tante juga ada arisan, jadi, ya, dimajuin."
"Ah." Glen mengangguk, lalu menanyakan di mana Tiffani dimakamkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com