webnovel

Chapter 6

"Sejak kapan ada serangga seperti ini di istanaku?"

Putri Athanasia sontak berbalik karena terkejut,putri Athanasia hanya terdiam seperti patung

Pria tersebut memandang dingin Athanasia

Tuk

Klang

Klang

Kantong yang di bawa Athanasia terjatuh dari ikatannya

Ksatria yang ada dibelakang pria itu melirik apa yang menyebabkan bunyi tersebut

"Wajah itu,sepertinya aku pernah lihat dimana." ucap pria tersebut melihat Athanasia

Athanasia hanya mematung dan tak bersuara

'Mata permata yang sama denganku.' batin Athanasia melihat mata pria tersebut

'Walau aku tidak pernah melihatnya secara langsung,orang ini....'

'CLAUDE DE ALGER OBELIA.'

'Kenapa...'

"Oh?"

"Mungkin penari yang dari Siodona itu."

"Kau mirip dengan perempuan itu." ucap pria tersebut

'KENAPA DIA ADA DIHADAPAN KU SEKARANG?!!'

'Sekarang aku belum 9 tahun,baru 5 tahun loh?!'

'Ini bukan taman istana raja loh?!'

"Yah,siapapun itu tidak ada bedanya." pria itu mengulurkan tangannya lalu memegang dagu Athanasia

"Yang mulia." ucap ksatria yang ada dibelakang pria itu sedari tadi

"Ngomong-ngomong,aku jadi ingat namamu yang diberikan oleh wanita rendah itu."

"Athanasia kan."

Deg

Deg

Deg

Jantung Athanasia berdegup dengan kencang

Deg

Deg

Deg

"Padahal waktu itu kau hanya bayi yang tidak bisa mengangkat leher sendiri."

•••

Nama dia Athanasia?

Sejak dulu di Obelia nama yang berhubungan dengan hidup abadi hanya dapat dimiliki oleh pewaris tahta resmi yang akan menjadi raja dan nama itu hanya raja sendiri yang dapat memberikannya

Dihari terjadinya pembantaian di istana Ruby,Claude berpikir untuk membunuh Athanasia,tapi melihat nama kerajaan yang diberikan Diana pada anaknya.

*Flashback

"Menarik."

"Aku ingin tahu seberapa gigih kau dapat bertahan hidup layaknya nama itu." Claude

•••

"Sekarang kau sudah besar ya."

'Sudah besar katanya? sekarang kau sudah cukup hidup,jadi matilah! maksudnya bukan itu kan?'

Tubuh putri Athanasia bergetar

'Kenapa begitu? padahal katanya dia tidak mempedulikan Athanasia yang berumur 9 tahun dan pergi begitu saja!'

'Kenapa sekarang sok kenal...'

Tuk

Klang

Glungdung

Glundung

Kantong Athanasia yang sebelah kanan juga jatuh kelantai(Athanasia bawa dua kantong)

Permata itu menggelinding hingga kaki Claude

'MA,MATI AKU!"

'Barang cantikku no 7 dan no 8' (no 7 sebelah kanan dan no 8 sebelah kiri)

Claude melirik permata yang menggelinding di depan kakinya dengan dingin,lalu menginjak permata itu dengan sekali injak hingga hancur.

Claude mengulurkan tangannya kearah Athanasia,lalu mengangkat tubuh Athanasia

'?!'

Mata Claude dan Athanasia bertemu

'?!!!!'

"Berat." ucap Claude singkat

"Aku pikir kenapa pipimu sampai mau meledak begitu,gak sangka ternyata kau berat."

'A,APA YANG DIA....?!!'

'PIPIIII?'

'BERAAAAT?'

'Bukan,masalahnya bukan itu,kau kenapa mengajak aku bicara?'

'Kau kan manusia berdarah dingin yang walau ditusuk tidak akan mengalirkan darah setetes pun.'

'Bukannya kau si brengs*k yang cuma menyayangi Zenith dan bahkan tidak menganggap Athanasia anak?!' ucap Athanasia dalam hati dengan amarah yang sudah meledak

"Sedang apa kau di istanaku?"

'ISTANAKU???!!!'

ตอนถัดไป