Sean Yuwono bingung sampai bertanya-tanya, Apakah otak si bodoh Cahyadi Pangestu ini terkena virus? Apa yang dia bicarakan?
Sementara itu, Cahyadi malah merasa bahwa dirinya sangat cerdas. Dia teringat pembicaraan yang didengarnya antara Rosiana dengan rekan-rekan kerja lainnya tentang seseorang yang berlutut kepada presiden direktur. Dia yakin bahwa itu adalah Sean yang berlutut pada Chintia. Alasan Sean berlutut pasti untuk meminta Chintia memaafkannya dan agar dirinya menjadi pengawal wanita itu.
Cahyadi berkata, "Sean Yuwono, bukankah kamu berpura-pura hebat di pesta ulang tahun kemarin? Saat itu, Wapresdir Yandra memintamu untuk menjadi pengawalnya, tapi kamu tidak mau. Kami semua mengira kamu benar-benar hebat, bersikeras tidak mau menjadi pengawal!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com