Sejak kecil aku tidak tahu kalau mataku akan terus setajam ini. Awalnya aku tidak percaya mereka, bahkan aku tidak takut ketika melihat mereka di umurku yang masih kecil. Kupikir, apa yang kulihat adalah kesalahan pada imajinasiku. Sampai pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia, ketajaman mata ini justru semakin bertambah. Aku menyadarinya, tapi tidak mau mengakuinya. Kukira, di usia 17 tahunku, ketajaman mata ini akan hilang begitu saja. Ternyata aku salah, bahkan hingga saat ini usiaku sudah dewasa, ketajaman mata ini justru semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Kadang ini melelahkan, tapi sekarang aku tidak mau diam saja dan mengabaikan kemampuan ini. Jika memang ini berguna untuk membantu orang lain dalam mengingatkan kepada-Nya, ikhlaskan. Tapi jika ini merugikan dan tidak ada manfaatnya, maka hilangkan. “Jika yang kau ketahui itu adalah suatu kebaikan, beranilah untuk berbicara.”
Malam semakin larut
Semua orang sudah terlelap dan terbuai dalam mimpi
Hanya aku yang merasakan sunyinya kegelapan
Seakan hidup dihantui oleh sang malam
“Hentikan! Sampai kapan malamku akan terus seperti ini!”
Namun, semakin aku menafikkannya
Apa yang kulihat semakin nyata di hadapanku
Benarkah ini?
Ataukah hanya ilusi semata yang sengaja kuciptakan dalam alam bawah sadarku?
Dalam sendiri,
Aku melihat bayangan hitam dan putih yang saling berbenturan
Dalam dimensi ruang dan waktu yang tak pernah aku mengerti.
Ibu, mungkinkah ini nyata?
Apa arti dari semua ini?
Nayshi Putri Cahyaning