webnovel

Bab 116

Rahel menghela nafas panjang, menatap pada Bima. Sorot mata getir itu semakin membuat Bima penasaran dengan apa yang sebenarnya Rahel simpan.

"Terima kasih selama ini Mas Bima sudah mau mengerti keadaanku," tutur Rahel setelah beberapa saat terdiam. "Aku tidak tau, apakah jika pernikahan kita benar-benar terjadi aku bisa mencintai Mas Bima atau tidak!" Sorot mata itu semakin getir, memperhatikan lelaki yang duduk di bangku kemudi. Tidak ada ekspresi apapun dari wajah Bima, lelaki dengan kacamata tebal itu nampak santai memperhatikan jalanan yang berada di depan mobil.

"Memangnya saat ini hatimu masih menjadi milik siapa?" ucap Bima dengan nada bercanda.

Butiran bening yang hampir saja terjatuh, tertahan di pelupuk mata. Netra Rahel menyipit menahan kesal karena lelucon yang Bima ucapkan.

"Mas, aku serius!" seru Rahel merenggut lagi.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป