webnovel

Anak Angkat

Sungguh, aku merasa kasihan sekali kepadanya. Jika aku berada di posisi dia, mungkin aku akan melakukan hal yang sama. Pantas saja dia selalu memasang ekspresi menyeramkan, pasti dia tidak mau orang lain dekat dengannya. Kini ku lihat Kimberly menangis dengan deras, wajahnya terlihat kasihan sekali. Papa pun menghampirinya dan memeluk anak itu dengan erat sembari berkata, "Lu cuma ngelawan kakak lu doang, lu gak salah karena lu cuma berusaha melindungi diri."

"Tapi kakak mati karena aku," ujar Kimberly di dalam isak tangisnya.

"Dia mati karena kesalahannya sendiri. Udah, gua mohon lu gak usah nyalahin diri lu," kata Papa lagi. Tangisan Kimberly semakin bertambah saat pelukan Papa mengerat. Air mataku juga terjatuh, namun aku segera menghapusnya. Aku menghampiri mereka.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป