webnovel

Melawan Serigala Putih

Pendapat Cien tentang adanya Fenrir di danau tersebut agak kurang dipercayai oleh Ian. Bisa dibilang karena dia takut, karena selalu mendengar mahluk mitos itu sejak kecil.

Namun dia juga merasa kalau sosok itu memang hanya mitos semata. Walaupun nyata, seharusnya Fenrir pada dongeng sudah mati sejak lama. Ian menolak dalam pikirannya kalau monster itu masih hidup setelah ratusan tahun.

"Ayah…" bisik Kirana yang seketika memperingati ayahnya.

Cien mengerti karena dia sendiri memiliki kepekaan tinggi akan area sekelilingnya. Dia mengisyaratkan orang-orang di sekitar untuk diam dan tenang. Sedangkan skill stealt pada jubah kembali di aktifkan.

Kirana dan Cien merasakan suatu kehadiran yang semakin mendekat.

Tidak butuh waktu lama sampai seekor serigala raksasa muncul di tempat tadi mereka berdiri.

Serigala dengan bulu putih seperti salju. Dengan mata biru seindah permata. Bulu-bulunya panjang tersibak angin, langkah demi langkah serigala tersebut terlihat anggun.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป