Mentari bersinar hangat, manusia melakukan aktivitas masing- masing. Begitu juga Ridho ia datang lagi membawa bubur ayam untukku lagi dan mbok Yem. Kemaren sudah kini membawa lagi. Mungkin kemaren melihat aku lahap menyantapnya.
"Sayang, aku bawakan bubur ayam lagi lho," kata Ridho.
Ia melangkah menuju dapur mengambil Mangkok lalu menuangkan di atasnya.
Aku hanya melihat aksi Ridho, mbok Yem langsung makan. Sedang aku masih bercermin memakai jilbab. Karena tak tega aku makan bubur dari Ridho. Terlihat dia senang sekali aku makan pemberiannya. Selesai makan, aku berangkat kerja di antar Ridho. Sebelum melajukan mesin, Ridho mengelus perutku. Mengajak ngomong anak di perutku. Yang aku heran, anakku senang gerak-gerak mendapat sentuhan dari Ayahnya, Aku diam saja melihat aksi dia.
"Ayoo, berangkat Mas, ini udah siang," ajakku. Karena saat ini jam sudah menunjukan setengah delapan pagi. Tak ingin kena teguran Pak Dodi si manusia es itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com