webnovel

Pemakaman.

Matahari bersembunyi dibalik awan kelabu. Langit yang biru kini berubah menjadi abu-abu. Seolah sama dengan hati seorang insan yang sedang berkabung. Melepas kepergian seseorang yang tak akan pernah bisa berjumpa lagi dengannya, sangat menyakitkan. Bagaikan taman sejuk yang asri menjadi gersang tak berpenghuni.

*****

Sabrina kembali dari ruang dokter. Wajahnya tercetak raut senang dan bahagia, meski pipinya basah dengan air mata. Bukan air mata kesedihan, bukan air mata sakit. Tapi air mata kebahagiaan. Karena menemukan sebuah berita besar yang membuat hatinya meletup-letup penuh suka.

Sesampainya di depan kamar calon besannya itu, raut muka bahagia tadi hilang begitu saja ketika melihat suaminya sembab karena air mata, putra semata wayangnya sedang sibuk mengurus Anaya yang di pembaringan.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป